IKNews, PURWAKARTA – Tertundanya pembayaran proyek pemeliharaan 2 ruang kelas di SMAN 3 Purwakarta dengan nilai sekitar 80 juta rupiah telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Patur, yang akrab disapa Pupuh, dalam konfirmasi di kantornya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak sekolah SMAN 3 Purwakarta atas keterlambatan pembayaran yang mengganggu. Menurutnya, keterlambatan ini tidak hanya memberikan dampak negatif pada ekonomi pribadinya, tetapi juga mengganggu operasional bisnisnya secara keseluruhan.
“Kami sangat kecewa dengan keterlambatan pembayaran dari pihak sekolah. Proyek tersebut sudah selesai 100 persen, namun pembayaran masih terkatung-katung,” ungkapnya pada Selasa (14/05/2024).
“Saya berharap agar pihak sekolah segera menyelesaikan pembayaran tagihan kami,” tambahnya.
Sementara itu, melalui pesan WhatsApp, Siti selaku bendahara sekolah, saat dikonfirmasi memberikan klarifikasi terkait keterlambatan pembayaran.
Namun, ia menyatakan bahwa sedang mengalami sakit. Meski demikian Ia mengaku, pembayaran sebagian akan dilakukan pada bulan Mei dengan perkiraan sekitar 10 juta rupiah, sambil menyarankan untuk mengonfirmasi lebih lanjut kepada kepala sekolah.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak Kepala Sekolah belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan tanggapan terkait masalah ini.
Tunggakan pembayaran proyek ini menyoroti pentingnya penyelesaian transaksi secara tepat waktu demi kelancaran operasional para kontraktor yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan sekolah. (Maman)