IKNews, TEGAL — Ribuan santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU) turun ke jalan dalam Kirab Resolusi Jihad yang digelar di Kabupaten Tegal pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Acara ini tidak sekadar menjadi bagian dari peringatan Hari Santri Nasional, melainkan juga sebagai bentuk aktualisasi nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan di tengah masyarakat.
Dengan membawa bendera Merah Putih dan panji NU, peserta kirab bergerak dari Rumah Dinas Bupati Tegal menuju Gedung PCNU di Kelurahan Procot, Slawi. Rute sepanjang sekitar 5 kilometer itu menjadi panggung pernyataan sikap bahwa santri tidak hanya berperan dalam kehidupan keagamaan, tetapi juga dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, menegaskan pentingnya merawat semangat resolusi jihad yang pernah difatwakan KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Fatwa tersebut, yang memicu perlawanan terhadap penjajah, dinilainya tetap relevan untuk menjawab tantangan zaman modern.
“Santri saat ini harus bisa bersaing, tidak hanya secara keilmuan agama, tetapi juga dalam bidang teknologi, informasi, dan ekonomi,” tegas Ischak.
Kirab ini melibatkan berbagai elemen badan otonom NU, seperti GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU. Ketua PCNU Kabupaten Tegal, Khozi’in, menyebut kegiatan ini berjalan dengan tertib dan menunjukkan karakter warga NU yang menjunjung tinggi nilai akhlak. (Mg02)