IKNews, JATENG – Di tengah tantangan ekonomi keluarga pascapandemi dan ancaman krisis iklim, perempuan-perempuan Kota Tegal mulai mengambil peran strategis melalui pelatihan batik eco print. Bukan hanya sekadar keterampilan, pelatihan ini menjadi gerakan akar rumput untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
Pelatihan yang diikuti oleh 65 kader PKK ini menandai arah baru pemberdayaan perempuan. Dengan memanfaatkan dedaunan, bunga, dan pewarna alami dari lingkungan sekitar, produk eco print tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
“Perempuan tidak hanya sebagai pengelola rumah tangga, tetapi juga penggerak ekonomi keluarga. Pelatihan ini diharapkan jadi pintu masuk kewirausahaan hijau,” ujar Drs. Trismanto, Ketua Bidang II TP PKK Kota Tegal.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini menjadi simbol pergeseran paradigma pemberdayaan: dari konsumtif menjadi produktif, dari pasif menjadi mandiri, dan dari pengguna menjadi pelestari alam. Dengan demikian, PKK bukan hanya gerakan sosial ibu-ibu, tapi juga motor ekonomi hijau keluarga.* (Mg-02)