IKNews, GORONTALO – Kejadian yang menimpa Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, saat dibentak dan ditantang oleh seorang warga beberapa waktu lalu di Kelurahan Leato rupanya masih membekas di benak publik. Kini, kebijakan baru sang Wali Kota kembali menjadi sorotan: mewajibkan seluruh personel Satpol PP Kota Gorontalo untuk mengikuti latihan bela diri.
Langkah ini sontak memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang menduga kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh insiden memalukan yang melibatkan Adhan Dambea dan anggota Ormas GRIB Jaya, Roni Sidiki, yang sempat menggertaknya secara langsung di hadapan publik.
“Lucu juga, baru sekarang Satpol PP disuruh bela diri. Jangan-jangan trauma dibentak warga,” tulis salah satu komentar netizen di media sosial.
Menurut sumber internal, latihan bela diri tersebut dikemas sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kesiapan Satpol PP dalam menjalankan tugas penegakan Perda serta pengamanan kegiatan Pemkot. Namun, publik mencium aroma lain di balik kebijakan ini, terutama setelah Adhan Dambea menyatakan niatnya mencalonkan diri sebagai Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Gorontalo.
“Ini salah satu program kalau saya jadi Ketua IPSI,” ujar Adhan dalam sebuah pernyataan belum lama ini.* (mg01)