IKNews, MINSEL – Di Desa Pinamorongan, Kecamatan Tareran, suasana berbeda terasa di Aula GOR pada Jumat pagi (12/9/2025). Bukan pertandingan bola voli atau rapat perangkat desa yang digelar di sana, melainkan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ternyata tak pernah kehilangan peminat. Ibu-ibu hamil, balita dalam gendongan, hingga para lansia datang silih berganti. Di desa ini, posyandu bukan hanya rutinitas—ia menjadi denyut penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Dari pengamatan langsung di lokasi, pelayanan kesehatan yang diberikan cukup lengkap. Petugas medis dari Puskesmas Tareran dibantu kader Posyandu setempat melayani pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil, anak-anak balita, remaja, bahkan lansia. Di sudut aula, anak-anak tampak lahap menikmati makanan tambahan bergizi yang disediakan. Bukan sekadar bubur kacang hijau atau telur rebus, tetapi menu yang memang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
Penjabat Hukum Tua Desa Pinamorongan, Lexi Runtuwarow, S.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar memenuhi program, tetapi bagian dari upaya serius untuk menurunkan angka stunting yang masih menghantui banyak daerah di Indonesia, termasuk di Minahasa Selatan.
“Kegiatan posyandu ini jadi titik temu antara pemerintah desa dan masyarakat, khususnya dalam isu kesehatan. Kami ingin warga kami sehat, anak-anak tumbuh optimal, dan angka stunting bisa ditekan semaksimal mungkin,” ujar Runtuwarow kepada wartawan.
Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan Posyandu ini telah dianggarkan dalam APBDes 2025 dan dilaksanakan secara rutin setiap bulan, mengikuti jadwal dari Puskesmas Tareran. Pemerintah desa, menurutnya, terus berupaya menjadikan posyandu bukan hanya sebagai formalitas, tapi ruang interaksi yang menyenangkan dan bermanfaat. (Mg-02)
