Beranda Manado Umat Beragama Harus Berdamai dengan Alam

Umat Beragama Harus Berdamai dengan Alam

115
0
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pascasarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) di Manado Selasa (20/6)

IKNews, MANADO – Umat beragama memiliki tanggung jawab untuk berdamai dan peduli dengan alam lingkungan guna menjaga keutuhan ciptaan Tuhan. Pendamaian dengan alam semestinya tergambar dalam gaya hidup umat beragama dengan memelihara lingkungan di sekitarnya yang dapat ditumbuhkembangkan melalui pendidikan mulai dari anak usia dini.

Demikian pokok-pokok pikiran dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pascasarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado yang bertajuk “Bersama dengan Semua Umat Beragama Menciptakan Perdamaian dengan Alam”  di Bailang Kecamatan Bunaken, Selasa (20/6). PKM dimulai dengan Ibadah yang dipimpin Pdt. Dr. Marde Mawikere dan dilanjutkan dengan dialog bersama anggota jemaat GMIM Senggighilang Bailang, penyerahan bantuan studi kepada anak-anak di Jemaat GMIM Senggighilang  serta meninjau lokasi pasca bencana banjir akhir Januari lalu.

Kegiatan PKM Pascasarjana IAKN Manado dihadiri Wakil Direktur Pascasarjana IAKN Manado, Dr. Agnes Relly Poluan, M.Th, para pimpinan Pascasarjana dan dosen yaitu Dr. Max Ruindungan, MPd., Dr. Art Thomas, Dr. Marde Mawikere, Dr. Yohan Brek, S.Th.,MPd., Dr. Sugijanti Supit, S.Th., M.PdK., Dr. Semuel Selano, M.Pd., sejumlah mahasiswa Pascasarjana IAKN Manado, guru agama Kristen di sejumlah sekolah di Kecamatan Bunaken, Ketua BPMJ GMIM Senggighilang Bailang Dr. Margaretha F. Lumanauw, serta anggota jemaat dan Pelayan Khusus Jemaat GMIM Senggighilang Bailang.

Wakil Direktur Dr. Agnes Relly Poluan mengatakan, kegiatan PKM adalah salah satu kegiatan wajib dalam rangka memenuhi tridharma perguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan menggerakkan kekuatan bersama perguruan tinggi dan masyarakat agar dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di masyarakat. Salah satu permasalahan yang perlu mendapat penanganan secara komprehensif oleh masyarakat dan perguruan tinggi adalah penataan dan pemeliharaan lingkungan di daerah-daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor.

Dikatakan, umat beragama termasuk di dalamnya warga gereja memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memelihara lingkungan sehingga dapat terhindar dari bencana alam. “Warga masyarakat Manado yang dikenal sebagai masyarakat yang religius dan memiliki gaya hidup yang suka tampil menawan, semestinya juga memiliki gaya hidup yang mampu menjaga lingkungan, antara lain dengan tidak membuang sampah sembarangan,”kata Poluan.

Senada dengan itu, Dr. Max Ruindungan menekankan tentang pentingnya kesadaran berteologi yang membumi yang dimulai dari kehidupan keseharian jemaat yang peduli dengan lingkungan serta menjaga kebersihan. “Perlu digarisbawahi bahwa khotbah yang hidup adalah khotbah yang mempratikkan gaya hidup yang cinta lingkungan. Kita mulai dari keluarga kita masing-masing, dimulai dengan mendidik anak-anak kita agar cinta lingkungan, dalam pelayanan gereja dan menjadi teladan bagi masyarakat,”kata Ruindungan.

Wakil Direktur Pascasarjana IAKN Manado,Dr.Agnes Relly Poluan

Selanjutnya, Yohan Brek yang merupakan pakar konseling mengatakan, pendidikan cinta lingkungan kepada warga gereja dan umat beragama lainnya dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang mengeksplorasi budaya lokal sehingga memudahkan penyampaian pesan kepada jemaat. Dia mencontohkan bagaimana budaya masyarakat Nusa Utara, budaya Masamper dapat menjadi media berteologi yang relevan dengan tema-tema keseharian hidup jemaat dan masyarakat. Di bagian lain, Art Thomas memotivasi pelayan khusus, guru dan orang tua agar tidak cepat berputus asa ataupun menyerah untuk terus mengajarkan gaya hidup yang berdamai dengan lingkungan kepada generasi muda.

Para peserta kegiatan PKM yang merupakan guru agama dan Pelsus di sekolah dan jemaat di Kecamatan Bunaken berharap kegiatan PKM dapat menjadi media komunikasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat dalam menjawab berbagai permasalahan di masyarakat. “Kita semuanya dapat melengkapi. Dari IAKN dapat melihat dan mendengarkan langsung dari masyarakat. Sebaliknya, masyarakat dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan serta mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya,” kata Isovin Lantemona, S.Pd.

Reporter : Fikri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini