IKNews, MANADO – Pelantikan puluhan pejabat baru di lingkungan Pemerintah Kota Manado membuka babak baru bagi upaya penataan ulang birokrasi. Namun di balik seremoni pelantikan tersebut, terselip sinyal tegas dari pimpinan daerah terhadap para ASN yang dinilai berada dalam “zona nyaman”.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard Sualang, menyoroti pentingnya semangat baru dalam menjalankan tugas. Ia mengisyaratkan bahwa rotasi dan mutasi ini adalah bentuk evaluasi, bukan sekadar rutinitas tahunan.
“Saya lihat dari wajah-wajah hari ini tidak ada kekecewaan. Ini pertanda baik. Tapi ini juga peringatan, bahwa siapa pun bisa diganti jika tidak menunjukkan kinerja,” ucap Sualang.
Sumber internal menyebutkan bahwa sebagian pejabat yang digeser sebelumnya terindikasi lemah dalam inovasi, lamban mengambil keputusan, serta kurang responsif terhadap kebutuhan warga.
Rotasi ini sekaligus memberi peluang bagi generasi muda birokrasi untuk naik ke posisi strategis. Beberapa pejabat yang dilantik berasal dari kelompok usia produktif dengan latar belakang profesional.
Pengamat pemerintahan lokal, Ewald Pongoh, menilai langkah ini sebagai “soft reshuffle” yang penting dalam menjaga dinamika organisasi.
“Wajah baru ini harus dilihat sebagai peringatan terhadap para ASN yang terlalu lama di posisi nyaman. Kinerja adalah indikator utama saat ini, bukan sekadar loyalitas struktural,” ujarnya.
Di era di mana masyarakat semakin kritis terhadap pelayanan publik, Pemkot Manado tampaknya tak ingin berspekulasi dengan birokrasi yang stagnan. Reformasi internal pun dimulai dari pengisian jabatan strategis, hingga ke tingkat lurah dan kepala seksi.* (Mg-01)