Manado Cegah Polarisasi Melalui Kekuatan Rumah Ibadah

oleh -87 Dilihat
Gambar: Para tokoh lintas agama Kota Manado berdiskusi aktif membahas strategi pencegahan kenakalan remaja melalui pendekatan spiritual dalam kegiatan sosialisasi di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Manado, Selasa, 23 September 2025. (Foto: Humas Pemkot Manado).

IKNews, MANADO – Di tengah meningkatnya polarisasi sosial dan penyebaran ujaran kebencian berbasis agama di media sosial, Pemerintah Kota Manado berupaya meneguhkan kembali nilai-nilai toleransi melalui sinergi dengan para pemimpin rumah ibadah.

Dalam kegiatan sosialisasi yang melibatkan puluhan tokoh lintas agama se-Kota Manado, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Manado, Janny D. Ohy, SE, menyampaikan kekhawatiran terhadap potensi terkikisnya rasa kebersamaan akibat provokasi digital dan narasi-narasi eksklusif.

“Kota Manado adalah rumah bersama. Tapi kita tidak bisa menutup mata bahwa media sosial dan konten keagamaan yang tidak moderat bisa memicu konflik, bahkan di antara umat beragama yang selama ini hidup damai. Itulah kenapa kami ajak semua pemimpin agama untuk bersatu, memberi narasi yang menyejukkan dan mencegah konflik sejak dari mimbar,” ujar Janny.

Ketua BKSUA Kota Manado, Pdt. Judi Tunari, M.Th., menambahkan bahwa rumah ibadah bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga benteng ideologi kebhinekaan. Ia mendesak adanya regulasi lokal untuk menertibkan narasi kebencian di ruang publik digital yang dapat memecah belah warga.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini menjadi momentum penting untuk membangun jaringan komunikasi antartokoh agama agar lebih responsif terhadap gejala intoleransi di tengah masyarakat. Pemerintah berharap, rumah ibadah menjadi aktor aktif dalam menyebarkan pesan perdamaian, bukan sekadar menjadi simbol spiritual semata.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.