Lurah Perkamil Blusukan Angkut Sampah: Aksi Nyata Lawan Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan

oleh -57 Dilihat
Gambar: Lurah Perkamil Fanjy Solang, S.IP bersama jajaran dan warga saat membersihkan lingkungan di Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal 2, Manado, pada Selasa pagi, 1 September 2025. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan kebersihan massal yang rutin dilakukan. Foto : Fikri/IKN.

IKNews, MANADO – Saat sebagian besar warga masih sibuk dengan rutinitas pagi, suasana berbeda terlihat di Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal 2. Lurah Fanly Solang, S.IP, bersama jajarannya turun langsung ke jalanan, lorong-lorong, dan selokan untuk mengangkat tumpukan sampah yang selama ini menjadi keluhan warga.

Aksi ini bukan sekadar pencitraan. Bersenjatakan sapu lidi, karung, dan armada truk sampah milik kecamatan, Solang dan timnya memulai pembersihan sejak pagi buta. Warga yang menyaksikan gerakan ini pun ikut turun tangan. Ini bukan kali pertama mereka melakukannya, namun kali ini terasa lebih masif—mungkin karena momentum lomba kebersihan antar-kelurahan yang sedang digelar Tim Penggerak PKK Kota Manado.

“Kita tidak hanya bersih-bersih karena lomba, ini soal membangun budaya. Sampah ini masalah semua orang, bukan hanya petugas kebersihan,” ujar Solang kepada wartawan di sela kegiatan. Ia menambahkan bahwa semua kepala lingkungan di Kelurahan Perkamil—tujuh orang total—ikut digerakkan untuk mengorganisir warganya masing-masing.

Menurutnya, sampah yang diangkat tidak sedikit. “Mulai dari got, jalan utama sampai lorong-lorong padat penduduk, semua kita bersihkan. Sampah yang terkumpul langsung kami angkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dengan bantuan armada kecamatan,” jelasnya.

Solang juga menyampaikan bahwa aksi bersih-bersih ini adalah tindak lanjut langsung dari seruan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado (AARS) untuk menindak tegas kebiasaan buruk buang sampah sembarangan. Pesan itu tak berhenti di ruang rapat atau mimbar, tapi benar-benar dijalankan sampai ke tingkat kelurahan.

“Kami minta masyarakat juga punya andil. Jangan tunggu petugas, jangan tunggu lomba. Sampah itu tanggung jawab kita semua. Buanglah pada tempatnya dan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan pemerintah,” pungkasnya.

Langkah Solang bisa jadi sederhana, tapi keberaniannya untuk turun langsung ke lapangan menjadi pesan kuat bahwa perubahan tak bisa hanya didorong dari balik meja. Ia memilih lumpur dan bau sampah sebagai tempatnya bekerja hari itu, bersama rakyat.* (Mg-01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.