IKNews, MANADO – Pemerintah Kota Manado menargetkan sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (HORECA) sebagai pionir pengelolaan sampah modern di kota ini. Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk menekan beban sampah tahunan Kota Manado yang mencapai 134 ribu ton.
Dalam sosialisasi yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado, Rabu (17/9), pelaku usaha diundang untuk memahami tanggung jawabnya dalam siklus pengelolaan limbah. Tahun ini, fokus program diarahkan pada sektor HORECA setelah sebelumnya menyasar para kepala sekolah.
“Kami ingin tahu seperti apa pengelolaan sampah mereka, dan bagaimana kami bisa bantu mereka agar limbah usaha tidak mencemari lingkungan,” jelas Lieke Kembuan, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Manado.
Dari data yang dihimpun DLH, jumlah peserta yang hadir terdiri dari 40 hotel, 40 restoran, dan 10 kafe. Mereka diberikan pemahaman mulai dari pemilahan sampah, manajemen limbah organik dan anorganik, hingga pemanfaatan ulang.
“Kalau pelaku usaha bisa jadi teladan, maka publik juga akan menyesuaikan diri,” kata Nurhayana, ST, MT, yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menjaga lingkungan hidup.
Menariknya, kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi biasa. DLH Manado juga menggunakan momen ini untuk menjaring data langsung dari pelaku usaha. Data ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk perumusan kebijakan pengelolaan sampah di sektor ekonomi lokal.
“Fasilitasi itu penting, tapi kesadaran lebih penting. Kita minta pelaku usaha menjadi motor perubahan,” ujar Ir. Nike Mamahit dari DLHD Provinsi Sulut.
Dengan ancaman krisis lingkungan akibat salah urus sampah, Pemkot Manado tampaknya mulai menggandeng pihak-pihak strategis agar perubahan benar-benar terjadi dari lapisan paling bawah hingga industri.* (Mg-02)
