IKNews, MANADO — Sejumlah anak-anak tampak berlari kecil di halaman rumah yang belum sepenuhnya diplester. Sore itu, wajah mereka berseri ketika lampu bohlam pertama kali menyala di rumah mereka. Di Kelurahan Tumumpa 2, Kecamatan Tuminting, Jumat (12/9/2025), listrik bukan hanya soal penerangan — ia menjadi simbol harapan baru.
Sebanyak 61 rumah tangga di lingkungan ini akhirnya teraliri listrik berkat program Light Up The Dream (LUTD) dari PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Suluttenggo. Yang membuat program ini berbeda adalah sumber dananya: bukan dari anggaran negara, tetapi dari kantong para pegawai PLN sendiri, yang secara sukarela menyisihkan pendapatan mereka untuk membantu warga kurang mampu.
Program ini tak hanya dirancang untuk memperingati HUT ke-61 Provinsi Sulawesi Utara. Ia menjadi bentuk solidaritas yang langka—langkah kecil namun berdampak besar, dan dilaksanakan jauh dari gemerlap perayaan seremonial.
Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard Sualang, hadir langsung dalam kegiatan ini. Namun kehadirannya bukan sekadar simbolik. Ia ikut menyaksikan secara langsung bagaimana penyalaan listrik di rumah-rumah warga disambut dengan isak haru.
“Saya melihat sendiri bagaimana keluarga yang selama ini hidup tanpa listrik akhirnya bisa menyalakan lampu di rumah mereka. Ini bukan bantuan biasa, ini bentuk kasih,” ujar Sualang kepada wartawan.
Di sela kegiatan, Revi Aldrian, Manager PLN UP3 Manado, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan selama tiga tahun, dan didorong oleh keinginan tulus para pegawai PLN untuk membantu sesama.
“Setiap saklar yang kami nyalakan adalah doa agar keluarga ini bisa hidup lebih baik. Kami percaya listrik bukan hanya soal energi, tapi juga pintu masuk menuju pendidikan yang lebih baik, kesehatan, dan kesempatan,” katanya.
Program LUTD ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial PLN, yang akan berpuncak pada acara Go & Glow Charity Color Run pada 27 September mendatang.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, melalui Christian Talumepa, Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, turut memberikan apresiasi kepada PLN. “Karyawan PLN tidak hanya bekerja menyalakan jaringan, mereka juga menyalakan harapan,” ujarnya dalam sambutan.
Bagi warga Tumumpa 2, listrik berarti lebih dari terang. Itu berarti anak-anak bisa belajar di malam hari, ibu-ibu bisa memasak dengan penerangan yang layak, dan keluarga bisa merasa lebih aman saat malam tiba.* (Mg-01)
