IKNews, GORONTALO – Dari enam kepala daerah di Provinsi Gorontalo, hanya Wali Kota Gorontalo yang menjadi sorotan karena diduga memaki warganya sendiri. Momen tersebut terjadi saat Wali Kota Adhan Dambea (AD) melakukan peninjauan lahan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) — sebuah program nasional — di Terminal Leato, Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.
Video insiden tersebut viral dan tersebar luas di berbagai platform media sosial. Dalam video itu, Wali Kota terdengar melontarkan kata-kata kasar kepada warga yang berada di lokasi, memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.
Adhan Dambea bukan nama baru di dunia politik Gorontalo. Ia sempat menjabat sebagai Wali Kota pada periode 2008–2013, dan kembali terpilih untuk memimpin Kota Gorontalo pada Pilkada Serentak 2024. Namanya juga sempat kontroversial saat pencalonannya dicoret oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilkada tahun 2013.
Provinsi Gorontalo sendiri terdiri dari enam wilayah administratif: satu kota dan lima kabupaten. Keenamnya dipimpin oleh kepala daerah dengan gaya dan karakter kepemimpinan yang beragam. Namun, insiden yang melibatkan Wali Kota Gorontalo kali ini menjadi pembicaraan hangat karena berbeda dari para Bupati lainnya yang dinilai lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan warga. (Mg-02)