Polemik Lokasi KMP Guru TK di Nganjuk, Guru TK Pertiwi Tolak Pembangunan di Area Sekolah

oleh -126 Dilihat
Gambar: Guru TK Pertiwi Girirejo berinisial IM menyampaikan penolakan rencana pembangunan Gedung Koperasi Desa Merah Putih di area sekolah saat ditemui wartawan di Desa Girirejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Kamis (25 Desember 2025). Foto : Romawatik.

IKNews, NGANJUK – Rencana pembangunan Gedung Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Girirejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, memicu penolakan dari kalangan guru Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Girirejo. Penolakan muncul karena lokasi yang dipilih berada di area sekolah yang hingga kini masih aktif digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Pantauan di lapangan, polemik ini mencuat setelah aparat desa melakukan pengukuran lahan di lingkungan TK Pertiwi. Para guru merasa tidak pernah diajak berdiskusi sebelumnya terkait rencana tersebut.

Salah satu guru TK Pertiwi Girirejo berinisial IM menyampaikan keberatan secara terbuka. Ia mengaku mewakili aspirasi para guru yang ingin mempertahankan bangunan sekolah tetap digunakan sebagaimana fungsinya.

Menurut IM, pihak sekolah baru saja menyelesaikan pembangunan taman bermain. Selain itu, usulan revitalisasi gedung sekolah juga telah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, dengan rencana pelaksanaan pada Agustus 2026.

“Usulan revitalisasi sudah di-ACC. Tapi justru pembangunan koperasi ini yang lebih dulu dilakukan. Kami mempertanyakan, mengapa harus di area sekolah, padahal masih ada aset desa lain yang terbengkalai dan tidak jauh dari sini,” kata IM saat ditemui wartawan, Kamis (25/12/2025).

IM mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan alternatif lokasi kepada pemerintah desa. Namun, menurutnya, usulan tersebut tidak pernah mendapat tanggapan. Pengukuran lahan tetap dilakukan tanpa pemberitahuan lanjutan.

“Saya sudah menyampaikan keberatan. Tapi tidak ada respons. Saya mewakili guru-guru TK Pertiwi menolak pembangunan di sini,” ujar IM dengan suara bergetar.

Ia menegaskan, para guru tidak menolak program Koperasi Desa Merah Putih sebagai program nasional. Namun, mereka menolak keras jika pembangunan dilakukan di atas lahan sekolah. IM bahkan menyatakan siap menempuh jalur hukum apabila rencana pembangunan tetap dilanjutkan.

“Saya sudah berusaha berkomunikasi. Kalau tetap dipaksakan, kami siap menggugat. Masih ada lahan alternatif yang lebih layak,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Girirejo, Eko, saat dikonfirmasi wartawan di Balai Desa Girirejo, menyatakan bahwa pembangunan KDMP telah direncanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Ia mengakui adanya kesalahpahaman dengan pihak guru terkait lokasi pembangunan.

“Tidak ada persoalan besar. Ini hanya miskomunikasi. Program ini adalah program nasional dan harus dilaksanakan,” kata Eko, didampingi Sekretaris Desa dan perwakilan Komite Yayasan TK Pertiwi.

Eko menyebutkan, pemerintah desa sebenarnya telah menyiapkan opsi lokasi lain. Ke depan, pihak desa berencana memindahkan lokasi pembangunan KDMP ke area Balai Desa Girirejo.

“Lokasi alternatif sudah ada. Rencana relokasi memang belum sempat saya sampaikan secara langsung,” ujarnya.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.