Tawa Anak-anak Pengungsi Pecah di Tengah Banjir Aceh Tamiang

oleh -140 Dilihat
oleh
Bupati Labuhanbatu dr. Hj. Maya Hasmita bernyanyi dan bermain bersama anak-anak pengungsi banjir di Masjid Lubuk Sukun, Kampung Alur Selebu, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat malam, 19 Desember 2024. Foto: Heri

IKNews, LABUHANBATU – Suasana Masjid Lubuk Sukun, Kampung Alur Selebu, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat malam, mendadak riuh oleh suara tawa anak-anak. Di tengah keterbatasan pengungsian pascabanjir bandang, mereka tampak larut bernyanyi dan bermain bersama Bupati Labuhanbatu dr. Hj. Maya Hasmita.

Tidak ada jarak formal. Maya Hasmita duduk sejajar dengan anak-anak, mengajak mereka bernyanyi dan bertepuk tangan. Sejumlah orang tua yang berada di sekitar masjid terlihat tersenyum, menyaksikan anak-anak mereka kembali ceria setelah berminggu-minggu berada dalam situasi sulit akibat bencana.

Kunjungan tersebut berlangsung sederhana, tanpa panggung atau seremoni. Maya Hasmita, yang juga dikenal sebagai Bunda PAUD Kabupaten Labuhanbatu, memilih berbaur langsung dengan para pengungsi, khususnya anak-anak, yang selama ini menjadi kelompok paling rentan terdampak secara psikologis.

“Anak-anak ini butuh semangat agar tidak terus larut dalam trauma,” ujar salah satu warga setempat yang menyaksikan kegiatan tersebut.

Selain memberikan dukungan moral, rombongan dari Kabupaten Labuhanbatu juga menyalurkan berbagai kebutuhan mendesak. Bantuan yang dibawa meliputi obat-obatan, pakaian layak pakai, sembako, perlengkapan pria dan wanita, kebutuhan khusus anak-anak, alat tulis sekolah, hingga makanan siap saji berupa daging rendang.

Menurut keterangan warga Dusun Lubuk Sukun, wilayah tersebut dihuni sekitar 218 kepala keluarga. Banjir bandang yang melanda beberapa waktu lalu menyebabkan sedikitnya 15 rumah hanyut, sementara puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan berbeda.

Di tengah kondisi itu, kehadiran kepala daerah dari wilayah lain dinilai memberi dorongan moral tersendiri. Warga berharap perhatian serupa terus mengalir hingga proses pemulihan benar-benar berjalan.

Menjelang akhir kunjungan, sejumlah pengungsi menyampaikan ucapan terima kasih. Bagi mereka, perhatian langsung di lokasi bencana menjadi penguat untuk bangkit dan menata kembali kehidupan yang sempat porak-poranda. (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.