IKNews, LABUHANBATU – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menegaskan komitmennya dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan ramah terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK). Upaya ini tidak sekadar simbolik, tetapi menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam membentuk lingkungan sosial yang setara dan humanis.
Hal ini ditegaskan Bupati Labuhanbatu, dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG., MKM, saat memberikan pernyataan dalam kegiatan “Gebyar Inklusi Hebat” yang digelar di halaman Kantor Bupati, Rabu (15/10/2025). Dalam kapasitasnya sebagai Bunda PAUD, Maya menyatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari masa depan Labuhanbatu yang tidak boleh ditinggalkan.
“Mereka bukan anak gagal. Mereka adalah anak-anak dengan potensi besar yang hanya butuh pendekatan berbeda dalam belajar dan bersosialisasi,” ujar Maya.
Pemerintah, katanya, terus memperluas akses pendidikan inklusif dengan memberikan pelatihan khusus kepada guru, memperkuat kolaborasi dengan komunitas penyandang disabilitas, dan mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam proses tumbuh kembang anak.
Langkah ini sejalan dengan prioritas Bunda PAUD Labuhanbatu dalam tiga fokus utama:
1. Penguatan pendidikan inklusif berbasis adaptasi kebutuhan anak,
2. Peningkatan kompetensi guru terhadap keberagaman,
3. Kampanye publik tentang penerimaan dan empati terhadap anak berkebutuhan khusus.
Menurut Direktur PPABI NADIQU, Junaidi, kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas disabilitas, dan sektor swasta seperti Pegadaian dan Bank Sumut adalah langkah maju yang perlu ditiru oleh daerah lain.
“Diterimanya anak-anak kami tampil di halaman Kantor Bupati ini adalah simbol penting: mereka diakui, dihormati, dan dianggap bagian dari Labuhanbatu,” ujar Junaidi.* (Mg02)