IKNews, KENDAL – Ada yang berbeda dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) Botomulyo tahun ini. Jika sebelumnya didominasi oleh aparat desa dan tokoh formal, kini suara perempuan, pemuda, dan kelompok rentan mulai mendapat panggung.
Perwakilan Posyandu, PKK, dan Karang Taruna aktif menyampaikan program konkret dalam Musrenbang yang digelar Jumat (12/9) di Kantor Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring. Mereka tak hanya menjadi pendengar, tapi turut memengaruhi arah kebijakan.
Lilis Sriyanti (38), kader Posyandu, mengusulkan pengadaan alat kesehatan dasar, pelatihan kader jemantik, dan tambahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita dan lansia. “Kalau kita ingin generasi sehat, ibu-ibu juga perlu diberdayakan. Jangan hanya pembangunan fisik terus,” ucapnya.
Sementara itu, Karang Taruna melalui ketuanya, Fajar Ardiansyah (26), menyoroti peluang pengembangan ekonomi kreatif. “Kami usulkan pelatihan wirausaha makanan dan minuman. Anak muda banyak yang nganggur, padahal potensi mereka besar,” katanya.
Plt Camat Cepiring, Drs. Dwi Cahyono Suryo, MAP, menyambut baik arah baru Musrenbang yang lebih inklusif. “Perlu sinergi antara peningkatan kapasitas SDM dan peran RT/RW sebagai ujung tombak,” katanya.
Musrenbang ini mencerminkan perubahan arah: pembangunan desa tak lagi didikte segelintir elite, melainkan dirumuskan bersama masyarakat akar rumput yang tahu benar kebutuhan dan solusinya.* (Mg-01)







