Beranda Kabupaten Kendal Dispora Kendal Gelar Pembinaan Karakter Melalui Advokasi

Dispora Kendal Gelar Pembinaan Karakter Melalui Advokasi

105
0

IKNews, KENDAL, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal gelar pembinaan Karakter melalui advokasi Partisipasi dan Pengembangan Kepribadian Pemuda Menuju Kendal Handal tahun 2023 di ruang Komisi A DPRD Kendal, Jum’at 21/10/23.

Sebagai undangan, para pemuda pemudi, mahasiswa, pelaku UMKM dan undangan lainnya dari unsur Pemuda.

Hadir sebagai pembicara H. Rubiyanto ST anggota DPRD II Kendal dari Fraksi Partai Keadilan Kesejahteraan (PKS).

Kepada awak media ini, H. Rubiyanto menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya acara tersebut, salah satunya adalah ingin membangun karakter bangsa, khususnya para pemuda di Kabupaten Kendal, agar mereka menjadi pribadi yang mandiri, inovatif dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.

Selain itu, pendidikan karakter pemuda ini, sebagai langkah awal mempersiapkan jiwa mereka untuk menerima estafet kepemimpinan di negeri ini.

“Para pemudalah yang akan menggantikan posisi pemimpin saat ini, merekalah penerus bangsa, sehingga perlu dipersiapkan mental dan karakter mereka, hingga pada saatnya, mereka telah siap menerima estafet itu dimasa depan,” jelas totok.

Dalam pemaparanya, Rubiyanto juga menyoroti tentang pentingnya memelihara budaya warisan nenek moyang, karena menurutnya, budaya, sifat, dan watak atau karakter yang diwariskan tersebut masih relevan terhadap kehidupan berbangsa sebagai “jiwa” karakter bangsa.

Rubiyanto juga berpesan agar dalam berkomunikasi antar keluarga, sebaiknya menggunakan bahasa kromo Inggil, karena didalam bahasa tersebut terkandung ketinggian Ahlak, tawadluk atau andap Ansor serta pribadi yang tau diri dalam menempatkan posisinya dihadapan orang lain.

“Gunakan bahasa Indonesia pada moment resmi saja, tapi saat dirumah, kedepankan bahasa kromo Inggil,” pinta Rubiyanto yang juga seorang legislator Kendal.

Ditambahkan Rubiyanto selama kebiasaan didalam masyarakat masih kita lihat, seperti sonjo, layat, tilik, aweh kita patut bersyukur bahwa perubahan karakter secara ekstrim belum terjadi.

“Masih aman,” kata pak totok biasa dipanggil

“Selain itu, gotong royong dan silaturahmi juga merupakan upaya memelihara warisan budaya nenek moyang, dan itu menjadi dasar pendidikan karakter bangsa,” ucapnya

Reporter : Isti

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini