Viral Makanan Bergizi Gratis di Kantong Kresek, Pemkab Kaur Janji Berbenah dan Minta Maaf

oleh -18 Dilihat
Gambar: Wakil Bupati Kaur Abdul Hamid, S.Pd.I memberikan keterangan pers kepada wartawan terkait insiden distribusi makanan bergizi menggunakan kantong kresek, Selasa, 2 September 2025, di Kantor Bupati Kaur. Pemerintah Kabupaten Kaur menyampaikan permintaan maaf dan memastikan penyaluran makanan ke depan sesuai standar. Foto: Naf/IKNews.

IKNews, KAUR – Viral di media sosial, distribusi makanan bergizi gratis di Kabupaten Kaur jadi sorotan publik setelah dibagikan kepada masyarakat menggunakan kantong kresek. Gambar dan video yang tersebar luas menimbulkan kekhawatiran soal standar kebersihan dan kualitas gizi makanan bantuan pemerintah.

Menanggapi polemik ini, Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, S.Pd.I, turun tangan langsung dan menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Ia mengakui adanya kelalaian dalam proses distribusi dan berjanji akan memperbaiki sistem agar peristiwa serupa tak kembali terjadi.

“Ini sudah terlanjur terjadi, tapi tentu kita ambil pelajaran. Kami minta maaf kepada masyarakat, dan kami sudah memberikan peringatan keras kepada dinas terkait, dalam hal ini BKKBN, agar tak lagi menyalurkan makanan dari ompreng ke kantong kresek karena itu menyalahi SOP,” ujar Abdul Hamid saat ditemui usai rapat koordinasi, Selasa (2/9/2025).

Ia menegaskan bahwa kesalahan prosedur ini tak bisa dianggap sepele. Selain menyalahi aturan, tindakan tersebut berpotensi mengurangi kualitas gizi makanan yang seharusnya diberikan secara layak kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

“Jangan sampai niat baik malah jadi masalah. SOP harus ditegakkan. Distribusi makanan harus tetap dari dapur ke ompreng, bukan dikresekkan dengan alasan kepraktisan,” tambahnya.

Meski sudah ada pengakuan kesalahan dari pihak pemerintah, persoalan belum selesai. Perdebatan soal siapa yang harus bertanggung jawab justru mencuat.

Andi Suganda, Kepala Dapur Prabu Center 08 selaku penyedia makanan, membantah tudingan bahwa dapur mereka menggunakan kantong kresek. “Dari dapur sudah sesuai standar. Kami kirim dalam ompreng ke lokasi distribusi. Kalau ada yang dikresekkan, itu bukan dari kami,” tegasnya.

Di sisi lain, Kasmi Harasti, PIC dari Yayasan Sriwijaya Cahaya Nusantara, juga merasa dirugikan karena namanya ikut terseret. “Faktanya, makanan yang dikresekkan itu bukan dari yayasan kami. Kami sangat menyayangkan nama kami disebut dalam pemberitaan, padahal bukan kami pelakunya,” ujarnya kecewa.

Sementara itu, Kapokwil SPPG Wilayah Bengkulu Selatan-Kaur, Wijil Wilatikto Sanjaya, menyatakan perlunya evaluasi menyeluruh atas distribusi makanan bergizi ini. Ia juga mengaku siap melakukan pengawasan langsung ke lapangan agar insiden ini tidak terulang.

“Memang ada yang salah langkah, memindahkan makanan dari ompreng ke kresek itu jelas pelanggaran. Ke depan, kami akan turun langsung mengawasi sampai makanan benar-benar diterima ibu-ibu penerima manfaat,” katanya.*

Peliput: Naf

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.