IKNews, DAIRI – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Dairi, menggelar Musyawarah Anggota Komisariat (Muskom) untuk memilih komisaris pertama Dewan Pengurus Komisariat STAI-Al Ikhlas Dairi Minggu, 09 Juli 2023 Gedung Perpustakaan Mini Dairi.
Musyawarah tersebut mengambil tema “Nasionalis kolaboratif Inovatif Siap Menangkan Zaman Marhaenisme Sebagai Ujung Tombak Perjuangan”. Acara tersebut berlangsung ramai dan kondusif. “Acara ini diharapkan bisa membawa GMNI STAI-Al Ikhlas Dairi menjadi semakin lebih baik dan progresif dan revolusioner untuk melaksanakan kerja-kerja organisasi,” ungkap bung Firman selaku Ketua DPC GMNI Dairi.
“Tujuan dari kegiatan ini selain memilih komisaris adalah agenda untuk melegitimasi Dewan Pengurus Komisariat STAI-AL IKHLAS Dairi secara sah sesuai dengan AD/ART GMNI. Selain itu, juga sebagai ajang silaturahmi antara kader GMNI yang turut hadir dalam agenda ini. Dewan Pimpinan Cabang GMNI Dairi bersama dengan Dewan Pengurus Komisariat GMNI yang berada di bawah naungan DPC GMNI Bandung turut menghadiri acara musyawarah komisariat tersebut.
Pemilihan komisaris GMNI STAI-Al Ikhlas Dairi berlangsung secara mufakat, dengan terpilihnya Bung Agus sebagai komisaris pertama dari GMNI STAI-AL IKHLAS Dairi. Ia menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawan komisariat atas kepercayaan seluruh kader terhadapnya. Ia juga menyampaikan gagasan dan harapannya untuk satu periode kedepan.
“Semoga dalam satu periode kedepan GMNI STAI-Al Ikhlas Dairi bisa menjadi organisasi yang terus berkembang secara progresif dan revolusioner. Kaderisasi adalah tugas penting bagi Saya dan juga pengabdian kepada masyarakat harus terus dilaksanakan sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Saya berharap kader mereka bisa menjadi kader yang terus progresif dan revolusioner dalam hal gagasan pemikiran dan juga gerakan. Dikarenakan sebagai seorang insan marhaenis sejati, maka setiap langkah yang dilakukan perlu sesuai dengan ideologi Pancasila dan berazas perjuangan marhaenisme. Oleh karena itu, GMNI komisariat STAI-AL IKHLAS Dairi diharapkan dapat mencetak kader-kader yang nasionalis,” paparnya bung Andi.
Ia kemudian menambahkan, “Dalam kerja-kerja organisasi pun, harus dengan intisari dari Pancasila yaitu gotong-royong, dikarenakan hanya dengan bekerja sama secara gotong-royonglah kita bisa tetap maju. Maka dalam momen ini Saya berharap kita bisa bersatu dan tetap memiliki api perjuangan dalam menjalankan kerja-kerja organisasi dan membumikan marhaenisme.
Maka dari itu sejumlah gagasan lahir dari sidang-sidang komisi seperti: Komisi A yang membahas tentang garis-garis program kerja dan kaderisasi, Komisi B dengan pembahasan mekanisme organisasi, dan Komisi C dengan pembahasan politik. Adapun beberapa misi yang harus dijalankan oleh kepengurusan DPK GMNI STIA-LAN Adalah :
1. Mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan kampus yang tidak pro terhadap mahasiswa
2. Menyebarkan paham-paham nasionalisme dan marhaenisme dalam tingkatan universitas dan masyarakat.
3. Mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kaum marhaen.
4. Membudayakan aktivitas baca, tulis, dan diskusi dalam tubuh GMNI agar mempertajam pola pikir kader.
Dinamika yang terjadi dalam musyawarah komisariat menghadirkan adanya proses dialektika sehingga menghadirkan beberapa gagasan pemikiran di dalam forum. Ilham, salah seorang kader, mengatakan “Dinamika yang terjadi bukanlah dinamika yang menimbulkan kekisruhan tapi dinamika yang membangun GMNI bersama-sama di STAI-AL IKHLAS Dairi lebih baik kedepannya.*
Reporter : Satria