
IKNews, TAPTENG – Kasus penganiayaan terhadap Saihot Pandiangan (50), Kepala Desa Muara Bolak, Kecamatan Sosorgadong, Kabupaten Tapanuli Tengah, telah menjadi perhatian masyarakat setempat.
Peristiwa ini tidak hanya mengejutkan penduduk desa, tetapi juga membawa konsekuensi yang lebih luas dalam konteks pemerintahan desa yang seharusnya menjadi wadah untuk dialog dan kerjasama antara pemimpin masyarakat dan warganya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tapanuli Tengah, Zulkifli Simatupang, mengungkapkan bahwa korban, yang baru saja kembali dari perjalanan dinas ke luar daerah, menyambangi kediaman AHG di Dusun IV, Desa Muara Bolak, pada Minggu (23/2/2025), sekitar jam 07.00 WIB.
Tujuan kedatangan Saihot adalah untuk mempertanyakan penolakan yang tidak biasa terhadap musyawarah desa yang telah dijadwalkan pada tanggal 21 Februari 2025 lalu, sebuah pertemuan yang seharusnya menjadi media komunikasi untuk menyelesaikan berbagai isu di desa tersebut.
“Korban yang baru datang dari luar daerah dan pada saat pelaksanaan musyawarah desa tidak ikut, mendatangi AHG di kediamannya,” jelas Zulkifli Simatupang.
Namun, yang dilakukan korban adalah tindakan mencari klarifikasi yang seharusnya dilakukan dalam suasana damai. Malangnya, pertemuan tersebut justru berujung pada tindakan kekerasan.
Setelah mencoba menyelesaikan masalah melalui dialog, Saihot melanjutkan harinya dengan mengunjungi warung milik Benjamin Habeahan yang terletak di Dusun IV, Desa Muara Bolak, untuk sekadar menikmati secangkir kopi dan meredakan ketegangan.
Namun, beberapa saat kemudian, AHG yang tampaknya tidak bisa menahan emosinya, mendatangi warung tersebut dan tanpa peringatan, mengajak korban berkelahi dalam suasana yang penuh ketidakpastian dan ketegangan.
AHG, yang sudah berhadap-hadapan dengan Saihot, tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya, memperlihatkan niatan yang jelas untuk melukai. Dalam keadaan panik, Saihot Pandiangan berusaha menyelamatkan diri dengan berlari, tetapi pelaku yang berhasil mengejar, dengan brutal melakukan tindak kekerasan yang mengakibatkan korban terluka di beberapa bagian tubuh.
Pemandangan ini menyita perhatian warga sekitar, yang terkejut dengan kekerasan yang tiba-tiba terjadi di tengah kehidupan sehari-hari mereka. Warga yang melihat kejadian berusaha melerai dan mengamankan senjata tajam yang dipegang pelaku.
Beberapa warga lainnya, menunjukkan kepedulian dan solidaritas, segera membawa Saihot ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis yang sangat dibutuhkan.
“Saat ini korban sedang dirawat secara intensif di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga,” ujar Zulkifli Simatupang, menambahkan bahwa semua tindakan medis berlangsung di bawah pengawasan ketat untuk memastikan pemulihan korban.
Kasus ini telah diambil alih dan sedang ditangani oleh pihak Polres Tapanuli Tengah, mengingat seriusnya insiden yang telah mengguncang ketenangan masyarakat desa ini.*
Peliput: Rasmend