IKNews, TAPANULI TENGAH – Kasus dugaan penyerobotan lahan di Kabupaten Tapanuli Tengah kembali mencuat ke publik. Budisokhi Zebua, warga Pagaran Honas, mengklaim bahwa lahan seluas 7.000 meter persegi miliknya telah dikuasai secara ilegal oleh PT. Cahaya Pelita Andika (CPA) sejak tahun 2008. Lahan tersebut terletak di Divisi III Desa Sitardas, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Menurut Budisokhi, akibat permasalahan ini, ia mengalami kerugian yang mencapai ratusan juta rupiah, dan dampaknya juga dirasakan oleh keluarganya. Ia menjelaskan bahwa tanah tersebut sebelumnya telah diganti ruginya kepada Heber Sipahutar pada 18 Juni 1998. “Transaksi tersebut berlangsung di hadapan para pejabat pemerintah desa pada masa itu,” ujar Budisokhi, seraya menambahkan bahwa ada beberapa saksi yang dapat membuktikan klaim tersebut.
Namun, pihak PT. CPA membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa mereka memiliki dokumen dan izin Hak Guna Usaha (HGU) yang masih berlaku untuk mengelola lahan tersebut.
Amarini Waruwu, warga setempat yang turut terlibat dalam sengketa ini, memberikan keterangan bahwa terdapat dua petak tanah yang berbatasan langsung dengan lahan milik Budisokhi yang sebelumnya sudah diganti ruginya oleh PT. CPA. “Seingat saya, sekitar tahun 2008 hingga 2009, tanah milik Asogo Zai dan Amaludin Telaumbanua sudah diganti rugi oleh perusahaan,” ungkap Amarini.
Budisokhi sendiri menunjukkan dokumen yang menyatakan bahwa tanah miliknya berbatasan dengan lahan milik Asogo Zai di sebelah utara, dan dengan Amaludin Telaumbanua di sebelah selatan.
Untuk menyelesaikan sengketa ini, Polres Tapanuli Tengah bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah melakukan pengukuran lahan yang menjadi sengketa pada Kamis (30/1/2025). Pengukuran ini diharapkan dapat memberikan titik terang dalam upaya penyelesaian konflik.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan penyelesaian. Beberapa pihak terkait, termasuk media, akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terkini yang akurat kepada publik.
(Reporter: Rahmat)