IKNews, TAPSEL – Rasyid Assaf Dongoran,M.Si , Wakil Bupati Tapanuli Selatan mengatakan bahwa pembangunan masa lalu dan masa kini tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan disana sini.
Namun, kita harus juga jujur masih banyak keluhan, semua itu sebuah keniscayaan dan menjadi bahan pemikiran bagi kita semua.
Setiap kecamatan ada yang sama dan ada juga berbeda kebutuhan skala prioritas, yang paling faham itu adalah tokoh masyarakat yang bermukim di sana, namun perlu disadari bahwa kemampuan dana pembangunan pertahun juga terbatas, dimana harus dibagi pada 15 kecamatan dan berbagai sektor pembangunan.
Posisi Para Pemerintah itu hanyalah fasilitator pembangunan atau pelayanan masyarakat, kami ini bukan penguasa raja yang tukang atur dan dilayani masyarakat.
Kami perlu masukan atau kritik yang baik, sesuatu yang disampaikan dengan cara baik, maka didapatkan dengan baik, agama juga mengatakan begitu, kita bersangka baik saja.
Maka masyarakat harus bersuara, menyampaikan gagasan-gagasannya melalui berbagai mekanisme, baik mekanisme sesuai aturan seperti aktif di musrembangdes, musrembang kecamatan, musrembang kabupaten.
Selain itu, bisa juga secara mandiri masyarakat berkumpul dan menelurkan gagasan melalui media media-media , atau juga melalui lembaga DPRD sebagai lembaga rumah kerja para Anggota DPRD, dimana mereka yang mewakili suara-suara rakyat tentang apa yang sangat dibutuhkan, diperbaiki, dikritik untuk pembangunan Tapsel.
Salah satu kritik selama ini berkepanjangan tentang pembangunan infrastruktur di Kecamatan Aek Bilah dan Kecamatan Saipar Dolok Hole, yang selama ini sebagai pusat kritik masyarakat.
Alhamdulillah ya, bicara fakta data, di Kecamatan Aek Bilah tahun 2020 anggaran pembangunan infrastrukturnya 3,3 Milyar dan Tahun 2021 naik menjadi 4 Milyar lebih dan tahun 2022 naik lagi menjadi 7,7 Milyar lebih, tahun 2023 kita belum bisa hitung karena belum selesai dikerjakan.
Begitu juga di Kecamatan Saipar Dolok Hole yang pada tahun 2020 anggaran infrastruktur nya sekitar 3 Milyar lebih dan Tahun 2021 naik menjadi 4 Milyar lebih serta Tahun 2022 naik lagi menjadi 11 Milyar lebih, untuk tahun 2023 belum selesai semua dikerjakan.
Namun, kami akui bahwa belum terlihat memuaskan, karena Tidak mungkin kecamatan lain tidak dibangun, ya perlu kesabaran untuk terus Pemkab Tapsel membangun infrastruktur di 2 kecamatan tersebut.
Sudah saatnya jangan lagi merasa inferior atau takut takut bersuara, jangan takut dikatakan sok vokal, jangan takut tekanan politik, ayo bersuara dengan lantang dan punya dasar pemikiran serta sopan bermartabat.
Vokal bersuara bukan artinya marah-marah dan menjadi penebar kebencian, menjelek-jelekkan, mengancan-ancam, jika itu dipakai maka tradisi kuno, jadilah perumus dan pejuang gagasan dan kritikus yang konstruktif, konsisten.
Demikianlah pendapat Saya sebagai Wakil Bupati sekaligus pribadi yang fakir pengalaman dan fakir ilmu.*
Reporter :Mahmuda Mora SiregarĀ