Tangis Senja di Depan Minimarket: Kisah Oma yang Menggetarkan Hati Kepala Dinsos-PMD Minut Arnolus Didi Wolajan

oleh -20 Dilihat
Gambar: Oma saat diamankan oleh Kepala Dinsos-PMD Minahasa Utara, Arnolus Didi Wolajan, di depan RS Sentra Medika, Minut — Jumat, 6 September 2025. Foto : Om Lole.

IKNews, MINUT — Di tengah riuh lalu lalang kendaraan di depan sebuah minimarket di Minahasa Utara, seorang oma duduk terpaku. Wajahnya tirus, rambutnya beruban, dan tatapannya kosong menatap jalanan yang tak henti dilalui orang. Ia duduk di trotoar, tepat di depan RS Sentra Medika, hanya ditemani selembar kain lusuh dan udara sore yang mulai dingin.

Kisah memilukan oma ini pertama kali mencuri perhatian publik lewat siaran langsung Facebook dari seorang konten kreator lokal yang akrab disapa Om Lole. Video itu langsung viral. Dalam rekaman, Om Lole mengajak warganet untuk tidak hanya menonton, tapi ikut merasakan pedihnya kesendirian seorang lansia yang tampak begitu rapuh dan terlupakan.

Video itu menjadi pemantik. Tak butuh waktu lama, pihak Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara langsung bereaksi. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos-PMD), Arnolus Didi Wolajan, turun langsung ke lokasi. Dengan sigap, ia mengulurkan tangan kepada oma dan membawanya ke tempat yang lebih aman untuk mendapatkan perawatan dan pendampingan yang layak.

“Kami tidak bisa tinggal diam. Begitu video itu sampai ke kami, kami langsung bergerak,” ujar Wolajan dengan mata yang terlihat berkaca-kaca saat ditemui di lokasi.

Langkah cepat ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, yang menyampaikan apresiasi atas kepekaan dan gerak cepat tim Dinsos. “Pemerintah harus hadir, bukan hanya ketika warga gembira, tapi terlebih saat mereka terluka dan tak punya siapa-siapa,” ucapnya.

Kisah oma ini bukan hanya soal kemiskinan atau keterlantaran. Ini tentang bagaimana masyarakat dan pemerintah bisa saling bergandeng tangan. Tentang kemanusiaan yang tak boleh padam, meski di tengah dunia yang semakin sibuk.
Dan di sore itu, di trotoar yang biasanya hanya jadi tempat lalu lintas orang, sebuah kehangatan manusia akhirnya kembali terasa.*

Peliput: Denny

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.