Beranda Kab. Minut Petani Cengkeh Minut Mengeluh di Tengah Gagap Gempita Pilkada Sulut 2024

Petani Cengkeh Minut Mengeluh di Tengah Gagap Gempita Pilkada Sulut 2024

588
0
ilustrasi harga cengkeh turun

IKNews, MINUT – Di tengah gegap gempita persiapan Pilkada di Sulawesi Utara, khususnya di Minahasa Utara, para petani cengkeh menyuarakan harapan besar mereka untuk pemimpin yang benar-benar berkomitmen membangun daerah, terutama dalam bidang pertanian.

Petani cengkeh di wilayah ini sangat berharap pemerintah dan pengusaha dapat menjaga stabilitas harga cengkeh demi kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama saat musim panen raya cengkeh tiba.

Saat ini, petani cengkeh mulai merasakan tekanan ekonomi yang berat akibat penurunan drastis harga cengkeh. Harga yang sebelumnya berada di angka Rp 126.000 per kilogram kini merosot tajam menjadi Rp 108.000 per kilogram.

Petani cengkeh Minut

Kondisi ini membuat para petani, termasuk petani milenial seperti Roike Rondonuwu, merasa cemas akan masa depan mereka.

Dalam sebuah wawancara, Roike Rondonuwu mengungkapkan keresahannya, “Saat ini, petani cengkeh sangat berharap kepada pemerintah untuk mengambil tindakan. Apalagi sebentar lagi musim libur selesai dan kebutuhan masyarakat untuk persiapan anak-anak sekolah sangat tinggi,” ujarnya.

Roike juga menekankan pentingnya harga cengkeh tetap berada di atas Rp 100.000 per kilogram.

“Harapan kami sebagai petani cengkeh adalah agar harga cengkeh bisa bertahan di atas Rp 100.000 per kilogram. Hal ini sangat penting untuk mendukung ekonomi keluarga kami, terutama menjelang musim sekolah,” tambahnya.

Penurunan harga cengkeh ini tidak hanya berdampak pada pendapatan petani tetapi juga mempengaruhi seluruh rantai pasokan di wilayah tersebut. Banyak petani yang mengandalkan hasil panen cengkeh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anak mereka.

Petani berharap ada intervensi dari pemerintah dan pengusaha untuk memastikan harga cengkeh tetap stabil.

“Kami sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah dan pengusaha agar harga cengkeh bisa stabil dan kami bisa merencanakan masa depan dengan lebih baik,” ujar salah satu petani lainnya.

Krisis harga cengkeh ini menjadi tantangan besar bagi para petani di Minahasa Utara. Mereka berharap ada langkah konkret dari pihak terkait untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan petani. Dengan adanya perhatian dan tindakan nyata, diharapkan sektor pertanian, khususnya cengkeh, dapat kembali menjadi penopang ekonomi yang kuat bagi masyarakat Sulawesi Utara.

(Denny Lengkong)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini