Minut Tetapkan Siaga Darurat, Warga Diminta Waspada Tiga Bulan ke Depan

oleh -86 Dilihat
Gambar: Bupati Minahasa Utara Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung mengimbau masyarakat agar waspada Dampak Bencana. Hal ini disampaikan di Kantor Bupati Minut, Rabu, 12 November 2025. (Foto: Denny/ikn).

IKNews, MINAHASA UTARA — Hujan deras yang mulai rutin mengguyur sebagian wilayah Minahasa Utara sejak awal November membuat pemerintah daerah mengambil langkah cepat. Dari hasil pemantauan cuaca dan diskusi lintas instansi dalam rapat koordinasi daring pada Rabu malam, 12 November 2025, Bupati Joune Ganda resmi menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Alam.

Dalam rapat yang saya ikuti melalui kanal Zoom tersebut, suasana terlihat cukup tegang. Setiap pejabat yang hadir melaporkan kondisi terbaru dari wilayah masing-masing. Beberapa kecamatan sudah mengalami peningkatan debit air dan angin kencang sejak awal pekan. Kondisi itu memperkuat rekomendasi BMKG yang sebelumnya telah memprediksi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama November 2025 hingga Januari 2026.

Bupati Joune Ganda mengatakan penetapan status siaga darurat adalah langkah antisipatif agar pemerintah daerah dapat bergerak cepat ketika bencana terjadi. “Kami tidak ingin menunggu situasi makin buruk. Warga harus waspada karena potensi bencana cukup tinggi dalam beberapa bulan ke depan,” ujarnya.

Status siaga darurat ini akan berlaku selama 130 hari, mulai 12 November 2025 sampai 21 Maret 2026. Dengan status tersebut, BPBD Minut memiliki kewenangan lebih untuk melakukan tindakan darurat, mulai dari penyiapan posko, penyaluran logistik, hingga mobilisasi personel.

Kepala BPBD Minahasa Utara, Theo Lumingkewas, yang saya hubungi setelah rakor mengatakan tanda-tanda peralihan cuaca ekstrem sudah terlihat di sejumlah titik. “Angin kencang dan hujan deras sudah muncul di wilayah pesisir dan dataran tinggi. Warga harus mulai memeriksa kondisi rumah dan lingkungan masing-masing,” ujarnya.

BPBD juga mengeluarkan imbauan praktis kepada warga: menghindari area rawan longsor dan pohon besar, berhati-hati saat berkendara di jalan licin, serta segera mencari tempat aman jika hujan deras disertai angin kencang. Masyarakat diminta terus memantau peringatan cuaca BMKG dan melapor ke Call Centre 117 jika terjadi keadaan darurat.

Rapat koordinasi tersebut turut diikuti Wakil Bupati Kevin Lotulung, Sekda Novly Wowiling, Forkopimda Minut, BMKG Sam Ratulangi, Kantor SAR Manado, serta Balai Pemantau Gunung Api Sulawesi dan Maluku. Kolaborasi lintas instansi ini diharapkan mampu mempercepat respons ketika terjadi bencana.

Dengan penetapan status siaga darurat, pemerintah berharap masyarakat lebih siap dan tidak menganggap enteng potensi bencana dalam beberapa bulan ke depan.* (Mg01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.