
IKNews, MINUT – Minahasa Utara menunjukkan tren positif dalam penanaman modal pada paruh pertama tahun 2025. Data terbaru dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI mencatat realisasi investasi di kabupaten ini mencapai Rp1,08 triliun atau 55,4% dari target tahunan sebesar Rp1,95 triliun. Angka ini bahkan melampaui capaian nasional yang baru di kisaran 49,5%.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Minahasa Utara, Richard J. H. Dondokambey, mengungkapkan rasa syukur dan optimisme atas capaian tersebut. “Puji Tuhan, kerja keras semua pihak membuat kami bisa mencapai lebih dari setengah target investasi di semester pertama. Ini sinyal baik bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Richard, yang akrab disapa Icad.
Dari lima sektor utama yang menjadi penyumbang investasi tertinggi, sektor pertambangan mendominasi dengan realisasi sebesar Rp483 miliar. Diikuti oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp235 miliar, industri makanan Rp98 miliar, perumahan dan kawasan industri Rp97 miliar, serta listrik, gas, dan air sebesar Rp57 miliar.
Untuk mempercepat pencapaian target, DPM-PTSP Minahasa Utara menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya adalah penyederhanaan proses perizinan melalui integrasi di Mal Pelayanan Publik yang kini sedang diperkuat dengan pembangunan gedung baru. Selain itu, insentif pajak di Kawasan Ekonomi Khusus dan inovasi layanan berbasis digital seperti aplikasi LAKI IDOLA (Lapor Kinerja Investasi Daerah Online Access) juga diperkenalkan untuk meningkatkan kemudahan investasi.
Dampak positif dari investasi ini juga terlihat pada penyerapan tenaga kerja yang mencapai 1.271 orang, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal.
Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, menyatakan keyakinannya bahwa investasi di daerahnya tidak hanya akan memenuhi, tetapi berpotensi melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat. Menurutnya, sejumlah faktor mendorong tingginya minat investor, antara lain jaminan keamanan, potensi sumber daya alam yang besar, kualitas SDM, serta kebijakan fiskal yang mendukung.
Infrastruktur yang terus berkembang, terutama akses jalan tol dan kedekatan dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha.
“Minahasa Utara beruntung berada di antara dua kota besar, Manado dan Bitung, yang masing-masing sebagai pusat pemerintahan dan industri maritim. Konektivitas yang baik membuat daerah ini sangat strategis bagi para investor,” kata Joune Ganda.
Data BKPM RI memperlihatkan bahwa pencapaian Minahasa Utara lebih unggul dibandingkan realisasi investasi nasional yang baru mencapai Rp942 triliun atau 49,5% dari target Rp1.905 triliun pada semester pertama 2025.
Dengan tren positif ini, Minahasa Utara siap melangkah ke semester kedua dengan semangat untuk terus mendongkrak investasi dan mendorong kemajuan ekonomi daerah.*
Peliput: Denny Lengkong