IKNews, MINUT — Pemerintah Desa Talawaan bersama masyarakat dan Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) melaksanakan Ibadah Oikumene yang melibatkan tujuh denominasi gereja di Desa Talawaan, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. Kegiatan ini menjadi momentum mempererat persatuan dan memperkuat nilai toleransi antarumat beragama di desa tersebut.
Ibadah yang dipimpin oleh Pdm. Musa Rorong itu berlangsung penuh sukacita. Masyarakat dan pemerintah desa tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian ibadah.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Camat Talawaan, Alexander Warbung, mewakili Bupati Minahasa Utara Joune James E. Ganda dan Wakil Bupati Kevin W. Lotulung, pemerintah kabupaten mengapresiasi inisiatif masyarakat dan pemerintah Desa Talawaan yang secara konsisten melaksanakan kegiatan ibadah bersama hingga empat kali dalam setahun.

“Kegiatan ini menjadi teladan dalam menjaga kebersamaan dan hidup berdampingan di tengah keberagaman masyarakat. Mari kita terus menjaga semangat gotong royong, saling menghormati, serta memelihara kebersihan dan keamanan lingkungan,” ujar Warbung.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah melalui kewajiban membayar pajak.
“Dari pajak yang kita bayarkan, desa dan daerah kita bisa terus berkembang,” tambahnya.
Sementara itu, Hukum Tua Desa Talawaan, Recky Semampouw, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan tersebut — mulai dari perangkat desa, BPD, Linmas, hingga masyarakat.

“Ibadah Oikumene ini bukan hanya mempererat kebersamaan, tetapi juga memperkuat iman kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan rasa syukur atas berkat yang melimpah, mari kita terus membangun desa, menjaga persaudaraan, dan memanfaatkan potensi lahan pertanian yang subur untuk kesejahteraan bersama,” ujar Recky.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh anggota DPRD Minahasa Utara Cris Yodi Longdong, dr. Kartika Wowor, Sekretaris Kecamatan Talawaan, Ketua TP-PKK Desa Talawaan, para pendeta dan hamba Tuhan dari tujuh denominasi gereja, serta masyarakat setempat.* (Mg-02)

 
 
 



 
													



