IKNews, MINUT – Bau menyengat dan tumpukan sampah yang semakin menggunung di Desa Wori, Kecamatan Wori, akhirnya memicu reaksi cepat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Minahasa Utara.
Kondisi ini bukan lagi sekadar keluhan, tapi sudah menjadi alarm keras tentang darurat sampah di wilayah pesisir tersebut.
Menanggapi laporan warga yang kian resah, DLH Minahasa Utara langsung menurunkan “pasukan oranye” – sebutan untuk para petugas kebersihan – ke titik-titik rawan penumpukan sampah. Kepala DLH, Donal Marten Sumampouw, saat dikonfirmasi via sambungan telepon, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap persoalan sampah yang semakin kompleks.
“Penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama. Tapi kami di DLH punya kewajiban untuk merespons cepat. Kami tidak akan tinggal diam, dan terus menggerakkan pasukan oranye di seluruh wilayah Minahasa Utara, khususnya yang saat ini dalam kondisi kritis seperti di Wori,” ujar Sumampouw.
DLH juga berkomitmen meningkatkan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Menurut Sumampouw, edukasi harus berjalan seiring dengan aksi lapangan agar budaya bersih bisa tumbuh dari kesadaran, bukan sekadar karena paksaan.
Situasi di Wori menunjukkan bahwa problematika sampah tak bisa diselesaikan hanya dengan program rutin. Perlu pendekatan yang lebih agresif dan kolaboratif antara pemerintah dan warga.* (Mg-02)
