Dalam pidatonya, Joune Ganda mengungkapkan betapa berat tantangan yang harus dihadapi Rizya Davega, terutama selama masa Pilkada, baik di periode pertama maupun kedua. “Begitu banyak gejolak, baik dari dunia nyata maupun dunia maya. Namun istri saya tetap tabah dan tegar. Terima kasih atas dukungannya yang luar biasa,” ujar Bupati Ganda dengan penuh penghargaan.
Bupati Minut itu juga mengakui dinamika yang terjadi di dunia maya, yang sering kali menjadi sumber tekanan bagi dirinya dan keluarga. Meskipun demikian, ia memuji keteguhan hati Rizya yang tetap sabar dan tidak terpengaruh oleh berbagai serangan di media sosial.
“Dan sekali lagi, istri saya tetap sabar,” ungkapnya dengan tegas.
Joune Ganda juga berpesan kepada warga Minahasa Utara untuk mulai memperbaiki sikap dalam bermedia sosial. Ia berharap masyarakat tidak lagi mendiskreditkan orang lain dan mengajak untuk bijak dalam berkomunikasi di dunia maya.
“Jangan terus mendiskreditkan orang lain. Saatnya mari bijak bermedsos,” tambahnya.
Pada momen yang penuh haru itu, Bupati Joune Ganda juga secara simbolis mengenakan selempang Bunda PAUD kepada sang istri, Rizya Davega, sebagai bentuk penghargaan atas peran dan dukungannya dalam program-program pembangunan di Minahasa Utara, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD).
Bupati Ganda menutup pidatonya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk kembali bersatu dan berfokus pada kemajuan daerah. (Denny Lengkong)