Warga Beringin Datar Bahas Solusi Konkret Atasi Stunting Lewat Rembuk Desa

oleh -14 Dilihat
Gambar: Kepala Desa Beringin Datar, Abian (tengah), bersama peserta Rembuk Stunting saat berdiskusi membahas langkah konkret pencegahan stunting di Aula Kantor Desa Beringin Datar, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan, Selasa (16/10/2025). – Foto: Fixy/ikn.

IKNews, BENGKULU SELATAN – Suasana pagi di Kantor Desa Beringin Datar, Kecamatan Pino, Selasa (16 Oktober 2025), terasa berbeda. Puluhan warga, kader kesehatan, hingga petugas puskesmas memenuhi balai desa untuk mengikuti Rembuk Stunting — sebuah forum diskusi yang kini menjadi garda depan upaya menekan angka stunting di wilayah pedesaan.

Dari pantauan di lapangan, acara berlangsung cukup hangat dan penuh partisipasi. Kepala Desa Beringin Datar, Abian, membuka kegiatan dengan ajakan agar masyarakat lebih terbuka terhadap persoalan gizi dan kesehatan anak.

“Rembuk ini bukan sekadar rapat. Kami ingin warga memahami apa itu stunting, penyebabnya, dan apa yang bisa dilakukan bersama untuk mencegahnya,” ujar Abian di hadapan peserta.

Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Kecamatan Pino, Koramil Pino, Polsek Pino, Pendamping Desa, Puskesmas Masat, PKB Pino, serta para kader kesehatan dan warga setempat. Diskusi berjalan interaktif, dengan berbagai masukan dari masyarakat tentang kendala lapangan dalam pemantauan gizi balita dan ibu hamil.

Dalam forum tersebut, peserta merumuskan sejumlah prioritas program yang akan dijalankan di desa, seperti peningkatan kunjungan rumah bagi ibu hamil, pemberian vitamin dan suplemen gizi secara rutin, serta memastikan balita di bawah usia dua tahun mendapat pemeriksaan tumbuh kembang yang berkelanjutan.

Salah satu kader kesehatan, Rini, menuturkan bahwa dukungan dari pemerintah desa dan lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program.

“Selama ini kadang kami terkendala data dan koordinasi. Dengan rembuk seperti ini, semua pihak bisa satu suara,” katanya.

Rembuk stunting di Beringin Datar ini menjadi contoh nyata bagaimana kesadaran kolektif masyarakat desa mulai tumbuh dalam mengatasi persoalan gizi kronis yang berpengaruh terhadap masa depan generasi muda.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.