IKNews, BENGKULU SELATAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan memulai pelaksanaan Festival Budaya Ayiak Manna 2024 di Pantai Pasar Bawah hari ini. Acara ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dan warisan nenek moyang, khususnya kebudayaan dan adat yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Acara pembukaan festival dihadiri oleh Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Bupati Bengkulu Selatan, Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Sekda, anggota Forkopimda Kabupaten Bengkulu Selatan, Kapolres, Dandim, Ibu Ketua Persit, Ketua Tim Penggerak PKK, para camat, kades, tokoh pemuda, dan tokoh agama.
Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki berbagai potensi, termasuk Pantai Pasar Bawah yang terkenal dengan keindahan alamnya. Selain itu, daerah ini juga dikenal dengan warisan kuliner seperti Pendap, makanan khas Bengkulu Selatan yang dibungkus dengan daun talas, serta kue tat dan bagar ikan hiu, yang merupakan hidangan tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Festival Budaya Ayiak Manna 2024 menampilkan pagelaran seni budaya khas Kabupaten Bengkulu Selatan. Acara ini sepenuhnya mengusung adat istiadat tanpa campuran kegiatan modern, sebagai upaya untuk memajukan dan melestarikan kebudayaan lokal.
“Semoga dengan adanya kegiatan seperti festival ini dapat mengingatkan masyarakat dan generasi muda tentang kebudayaan yang harus dikembangkan lebih maju lagi,” ujar Rendra Febrianto, SS. M.Si, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan.
Festival kali ini mencakup berbagai kegiatan, termasuk bazar UMKM, pembuatan lemang tapai dan ikan guasan, tari Andun, parade batik sekundang, lomba rakit hias, dan berbagai kegiatan lainnya.
“Kami berharap melalui festival ini, kami bisa mengangkat event-event yang ada di daerah Bengkulu Selatan supaya lebih dikenal masyarakat,” jelas Rendra. Ia menambahkan bahwa pelaksanaan festival ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendongkrak perekonomian masyarakat melalui berbagai event yang digelar.
Festival Budaya Ayiak Manna 2024 ini menjadi langkah penting dalam upaya melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Bengkulu Selatan kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat identitas budaya daerah di tengah arus modernisasi.
(Fixy)
