IKNews, BENGKULU SELATAN – Tak banyak yang tahu, bahwa di tengah-tengah aktivitas warga Desa Padang Berangin, Kecamatan Kota Manna, ada sebuah kegiatan kecil tapi berdampak besar yang terus dijalankan: Posyandu. Bukan sekadar agenda bulanan, Posyandu di desa ini telah menjadi denyut kehidupan masyarakat, menyatukan generasi dalam semangat yang sama—hidup sehat dan saling peduli.
Selasa (09/09/2025), seperti biasa setiap awal bulan, halaman Kantor Desa Padang Berangin disulap menjadi ruang kesehatan bersama. Ibu hamil, balita, hingga lansia datang silih berganti, membawa harapan akan tubuh yang lebih sehat dan masa depan yang lebih cerah.
Di bagian Posyandu ibu hamil, suasana akrab dan penuh semangat terasa kuat. Para calon ibu duduk saling berbagi cerita sambil menunggu giliran. Mereka tak hanya memeriksakan kesehatan, tapi juga mendapatkan edukasi penting. Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) diisi, suplemen dan vitamin dibagikan, dan bahkan stiker perencanaan persalinan serta pencegahan komplikasi pun ditempelkan di rumah mereka sebagai tanda kesiapsiagaan warga.
“Dengan stiker ini, tetangga dan kader tahu siapa yang butuh bantuan saat persalinan. Ini bentuk gotong royong modern,” ujar salah satu kader Posyandu.
Tak kalah penting, sesi Posyandu lansia pun selalu dinanti. Sebanyak 40 lansia hadir untuk ditimbang berat badannya dan dicek tekanan darahnya. Banyak di antaranya sudah hafal giliran masing-masing. Mereka datang bukan hanya untuk periksa kesehatan, tapi juga untuk bersosialisasi dan menikmati makanan bergizi yang disediakan.
“Ini semacam arisan kesehatan. Selain sehat, hati juga senang bisa kumpul seperti ini,” ujar Pak Amin (66), sambil tersenyum lebar.
Sementara itu, di sisi lain, suara tangisan dan tawa balita mewarnai Posyandu anak. Pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, dan penimbangan berat badan dilakukan satu per satu. Setelah itu, mereka menerima vitamin A dan obat cacing, khusus untuk anak di atas 6 bulan.
Yang menarik, setiap anak juga mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), dari bubur bergizi hingga buah-buahan.
Sebanyak 40 balita ikut serta dalam kegiatan ini. Bagi para orang tua, ini jadi momen penting untuk memastikan tumbuh kembang anak mereka tak tertinggal.
Kepala Desa Padang Berangin, Rupin, yang hadir langsung dalam kegiatan ini menyampaikan harapannya agar semangat hidup sehat semakin mengakar di masyarakat.
“Kami melaksanakan Posyandu rutin ibu hamil, lansia, dan balita tiap bulan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat. Saya berharap kesadaran warga makin kuat untuk rutin memeriksakan kesehatannya,” ujar Rupin.
Kegiatan Posyandu ini memang hanya berlangsung sehari, tapi dampaknya terasa panjang. Di tengah derasnya arus modernisasi, desa ini tetap memegang teguh semangat kolektif menjaga kesehatan bersama. Di Padang Berangin, Posyandu bukan sekadar program—ia adalah budaya.
(Laporan: Fixy)