IKNews, JEMBER – Aura nasionalisme memenuhi Aula PB Sudirman, Gedung Pemkab Jember, Sabtu (16/8/2025), saat 75 pelajar terbaik dari seluruh penjuru Jember resmi dikukuhkan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025.
Bukan sekadar seremoni, pengukuhan tahun ini terasa berbeda dan menggugah. Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang akrab disapa Gus Fawait, menyampaikan pesan kebangsaan secara spontan dan menyentuh. Tanpa teks, ia berbicara dari hati, menegaskan pentingnya menjaga kehormatan Sang Merah Putih.
“Saya memang tak pernah jadi anggota Paskibraka, tapi saya bisa merasakan semangat kalian. Ketua TP PKK Jember, Ning Gyta – istri saya – pernah berdiri di posisi kalian. Jadi saya tahu, ini bukan sekadar tugas, ini panggilan jiwa,” ucap Gus Fawait penuh penghayatan.
Ia juga membagikan pesan dari ayahnya tentang kemerdekaan yang bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan berdarah-darah para pahlawan.
“Kemerdekaan itu direbut, bukan diberi. Maka kalian, para Paskibraka, punya tanggung jawab untuk mengisinya dengan hal-hal positif. Ini bukan sekadar tugas upacara—ini bagian dari menjaga kejayaan NKRI,” tegasnya.
Gus Fawait juga menyinggung pentingnya menjaga simbol negara, terutama di tengah maraknya narasi yang mencoba meruntuhkan kepercayaan publik terhadap bangsa sendiri.
“Bendera Merah Putih harus kita jaga. Meski ada pihak-pihak yang coba mengibarkan bendera lain, saya katakan: Indonesia baik-baik saja. Ekonomi kita tumbuh, dan semangat kebangsaan tetap menyala,” ungkapnya, merujuk pada bendera One Peace yang sempat mencuat di media sosial namun tak ditemukan di wilayah Jember.
Prosesi pengukuhan ditutup dengan pembacaan ikrar Paskibraka, dipandu langsung oleh Plt Kepala Bakesbangpol Jember, Lingga Diputra. Ikrar itu menjadi simbol janji untuk mencintai tanah air dan bangsa sepenuh hati.
Selanjutnya, para Paskibraka ini akan mengemban tugas penting: mengibarkan Merah Putih dalam upacara HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-Alun Jember Nusantara, pada 17 Agustus 2025.
Masyarakat pun diharapkan ikut menjaga semangat kemerdekaan. Sebab, seperti yang dikatakan Gus Fawait, bendera bukan hanya kain—ia adalah harga diri bangsa.*
Peliput: Sofyan
