IKNews, PROBOLINGGO – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo mulai melakukan sosialisasi dan Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan Gerakan Eselon Peduli Kemiskinan Ekstrem (Gesek Ekstrem) di Kecamatan Banyuanyar sebagai kecamatan binaannya pada Selasa (30/1/2024).
Rakor Gesek Ekstrem di Pendopo Kecamatan Banyuanyar yang dipimpin oleh Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Effendi ini diikuti oleh Forkopimka Banyuanyar, Kepala Desa beserta Ketua BPD, Pendamping PKH, dan TKSK Kecamatan Banyuanyar.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M Sjaiful Effendi mengatakan Gesek Ekstrem atau Gerakan Eselon Peduli Kemiskinan Ekstrem adalah gerakan serentak yang diadvokasi pejabat eselon untuk menggerakkan seluruh ASN dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Ada tiga poin dalam Gesek Ekstrem ini yaitu advokasi/perhatian oleh pejabat eselon, menggerakkan seluruh ASN di lingkungan kerjanya serta dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaannya nanti semua pejabat dan seluruh ASN terbagi atas kecamatan binaannya masing-masing dan semuanya terbagi habis,” katanya.
Menurut Sjaiful, proses pelaksanaan Gesek Ekstrem yaitu melakukan pendampingan pemutakhiran data kemiskinan ekstrem di musyawarah desa. Hasil dari pemutakhiran data kemiskinan ekstrem ini kemudian akan menjadi dasar penerbitan SK Bupati untuk penetapan sasaran keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Probolinggo tahun 2024.
“Selanjutnya pendampingan usulan dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran. Pendampingan ini bertujuan agar keluarga miskin ekstrem benar-benar dipastikan mendapat bantuan program yang telah disiapkan oleh pemerintah baik yang bersumber dari APBDes, APBD kabupaten/provinsi maupun dari APBN. Program sesungguhnya cukup banyak yang telah disiapkan oleh pemerintah misalnya BLT DD, BPNT, PKH, PBI JKN, PBI Daerah, PIP, RTLH, bantuan sembako dan lain-lain yang perlu dipastikan adalah tepat sasaran,” jelasnya.
Sjaiful menerangkan Kecamatan Banyuanyar adalah kecamatan binaan Bapelitbangda dan Bagian Organisasi. Bapelitbangda menangani 12 desa yang dibagi untuk setiap pejabat eselon 3 mendampingi 2 desa. Sedangkan Bagian Organisasi mendampingi 2 desa. Kemudian setiap desa akan didampingi oleh JF/staf.
“Total data P3KE yang akan dilakukan verval adalah sejumlah 12.480 keluarga. Dengan jumlah keluarga terbesar berada di Desa Gunung Geni sejumlah 1.923, berikutnya Desa Liprak Kidul sejumlah 1.669 keluarga dan Desa Gading Kulon sejumlah 16 keluarga Sedangkan jumlah data P3KE yang akan di erval terkecil adalah Desa Alassapi 388 keluarga,” terangnya.
Lebih lanjut Sjaiful menegaskan kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait Gesek Ekstrem, penyusunan rencana pelaksanaan verval data P3KE serta jadwal pelaksanaan Musdes. Disepakati untuk pelaksanaan verval data P3KE di setiap desa dilaksanakan tanggal 1 hingga 17 Februari 2024. Sedangkan pelaksanaan Musdes dijadwalkan tanggal 19 hingga 28 Februari 2024. Adapun pendampingan usulan dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran bagi keluarga miskin ekstrem mulai dilaksanakan bulan Maret sampai Desember 2024.
“Harapannya sesuai dengan jadwal, minggu ini semua Kepala OPD pendamping segera sosialisasi dan koordinasi program Gesek Ekstrem dengan Camat dan Kepala Desa. Semoga Allah meridhoi usaha ini dan target kemiskinan ekstrem tahun 2024 dapat tercapai 0%,” pungkasnya.*
Reporter : Mayapadha Pasopati