IKNews, JEMBER – Pemeriksaan kesehatan tidak hanya penting bagi manusia, tapi juga bagi koperasi. Inilah semangat yang dibawa Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kabupaten Jember saat menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemeriksaan Kesehatan Koperasi pada 2–3 September 2025 di Aula Diskopum Jember.
Selama dua hari, puluhan pengurus dan pengawas koperasi dari berbagai penjuru Jember diajak membedah dapur keuangan koperasinya masing-masing. Tak hanya mendengar ceramah, mereka belajar mengukur “denyut nadi” koperasi melalui laporan keuangan dan audit internal—mulai dari mengecek likuiditas, menghitung rentabilitas, hingga mengukur solvabilitas.
“Kesehatan koperasi tidak bisa lagi sekadar asumsi. Harus ada data, ada analisis, dan ada keberanian untuk berubah,” ujar Kepala Diskopum Jember, Dra. Sartini, M.M., saat membuka acara. Ia menegaskan bahwa koperasi yang sehat dan transparan bukan hanya ideal, tapi keharusan jika ingin tetap relevan di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah.
Materi disampaikan oleh para praktisi dan auditor berpengalaman dari LPK Nay Nau Jasa Utama Malang, seperti Yusuf Sofyan, S.E., M.Si., dan Dyah Ayu P., S.E., M.Ak. Mereka tidak hanya membagikan teori, tapi juga studi kasus dan praktik pemeriksaan laporan keuangan secara langsung. Hadir pula Dima Akhyar dari Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D), yang menambahkan perspektif pentingnya tata kelola koperasi dalam pembangunan daerah.
Bimtek ini menjadi jawaban atas regulasi terbaru dari Kementerian Koperasi dan UKM, termasuk kewajiban koperasi melakukan penilaian kesehatan secara mandiri melalui sistem daring. Diskopum Jember menganggap langkah ini sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat.
“Kalau pengurusnya paham keuangannya, tahu titik lemahnya, koperasi bisa tumbuh sehat dan mandiri. Bukan cuma sekadar bertahan,” ujar salah satu peserta dari koperasi sektor pertanian di Tanggul.
Dengan pelatihan seperti ini, Diskopum Jember berharap koperasi tidak hanya mampu bertahan, tapi juga menjadi kekuatan ekonomi lokal yang tangguh, profesional, dan adaptif menghadapi perubahan zaman.*
Peliput: Sofyan