Tekanan Fiskal Menghantui 2026, Pemkab Tanjab Barat Siapkan Strategi Bertahan

oleh -158 Dilihat
Gambar: Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., memimpin rapat penyusunan RAPBD 2026 yang diwarnai kekhawatiran soal turunnya dana transfer pusat. Rapat berlangsung di Pola Utama Kantor Bupati pada Senin, 6 Oktober 2025. Foto : Jun/IKN.

IKNews, KUALA TUNGKAL – Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersiap menghadapi tantangan fiskal serius pada 2026 mendatang. Dalam rapat internal yang berlangsung Senin (6/10), Bupati Anwar Sadat memimpin pembahasan awal penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026—dengan satu isu utama: penurunan tajam dana transfer dari pusat.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Pola Utama Kantor Bupati itu, kepala daerah dan seluruh jajaran eksekutif diingatkan untuk tidak lagi berharap pada skema pendanaan lama. Penurunan dana transfer keuangan daerah dan dana desa, yang sudah dikonfirmasi melalui surat resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, memaksa pemerintah daerah untuk memutar otak.

“Ini bukan hanya terjadi di Tanjab Barat, tapi di seluruh Indonesia. Tapi itu bukan alasan untuk menyerah. Kita harus siapkan skenario terburuk sejak sekarang,” ujar Bupati Anwar Sadat.

Lebih dari sekadar membahas angka, rapat ini menjadi ruang konsolidasi awal menghadapi kenyataan bahwa anggaran 2026 tidak akan lagi seleluasa tahun-tahun sebelumnya. Belanja harus disisir ulang, prioritas diketatkan, dan program-program sektoral wajib dikaji ulang efektivitasnya.

Bupati menegaskan bahwa meskipun alokasi dana dari pusat menyusut, pelayanan publik tidak boleh dikorbankan. Pemerintah akan memaksimalkan potensi lokal, melakukan efisiensi, dan mendorong inovasi anggaran agar pelayanan tetap berjalan.

Kondisi ini sekaligus menjadi ujian kepemimpinan dan kreativitas birokrasi di tengah situasi fiskal yang makin menantang.

Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Katamso, Sekda, para asisten, camat, kepala OPD, hingga para perencana dari berbagai dinas. Ini menandai dimulainya fase kritis penyusunan RAPBD 2026 yang bukan hanya soal menyesuaikan anggaran, tapi bagaimana mempertahankan arah pembangunan tanpa tersandera oleh krisis fiskal.* (Mg01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.