
IKNews, Tanjab Barat – Suasana penuh warna dan semangat kreativitas menyelimuti Aula Gedung PKK Tanjung Jabung Barat pada Selasa (12/8/2025), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-60 Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Tim Penggerak PKK Kabupaten menghadirkan sebuah acara unik dan inspiratif: Lomba Menghias Tas Purun Takziah dari Bahan Limbah. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana budaya lokal dapat berpadu indah dengan semangat pelestarian lingkungan.
Tas purun kerajinan tradisional berbahan dasar anyaman purun disulap menjadi karya seni bernilai tinggi oleh para peserta. Dengan memanfaatkan bahan limbah seperti batok kelapa, daun kering, hingga upih pinang, setiap tas tampil unik, fungsional, dan sarat makna.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, kegiatan ini menjadi panggung untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dan daur ulang.
Ketua TP PKK Tanjung Jabung Barat, Hj. Fadhilah Sadat, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta atas semangat dan kreativitas yang ditunjukkan.
“Lomba ini bukan sekadar menghias tas. Ini adalah langkah nyata melestarikan budaya, menjaga lingkungan, sekaligus membuka peluang usaha kreatif. Tas purun bukan hanya fungsional, tapi juga identitas kita,” ujar Hj. Fadhilah disambut tepuk tangan meriah.
Ia juga mendorong peserta untuk memanfaatkan Dekranasda Kabupaten sebagai wadah promosi agar karya-karya ini bisa dikenal lebih luas, bahkan hingga ke tingkat nasional.
“Jangan berhenti di sini. Mari kita titipkan hasil karya ini di Dekranasda. Biarkan tas purun kita keliling Indonesia bahkan dunia!” tambahnya penuh semangat.
Lebih jauh, Hj. Fadhilah menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat gotong royong, khususnya di kalangan perempuan dari berbagai elemen masyarakat.
“Kreativitas perempuan Tanjab Barat tak bisa dipandang sebelah mata. Dari rumah tangga, kita bisa bangkitkan ekonomi keluarga,” tutupnya sambil melantunkan pantun yang mengundang senyum hangat para peserta.
Ketua Pokja II menjelaskan bahwa peserta berasal dari TP PKK Kecamatan dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) se-Kabupaten. Setiap tim ditantang memadukan desain menarik dengan prinsip keberlanjutan.
Kriteria penilaian mencakup kekuatan tali tas, kreativitas modifikasi bahan limbah, ketahanan produk, serta potensi nilai jualnya. Di balik setiap karya, tersembunyi cerita tentang kepedulian lingkungan, inovasi, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua TP PKK, Ketua TP PKK Kecamatan, Ketua DWP unsur pelaksana, pengurus Pokja II, para juri, serta seluruh peserta. Suasana penuh semangat, canda tawa, dan rasa kebersamaan mewarnai jalannya kegiatan dari awal hingga akhir.
Lomba ini membuktikan bahwa dari bahan sederhana dan limbah yang tak terpakai, bisa lahir karya luar biasa. Tas purun kini bukan hanya sekadar wadah, tetapi simbol kreativitas, identitas daerah, dan harapan akan keberlanjutan.(Jun)