IKNews,Tanjab Barat-Ada pemandangan yang mengharukan di Desa Sungai Paur, Rabu (10/9/2025), ketika Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. H. Katamso, SA, SE., ME., turun langsung ke tengah masyarakat terpencil untuk menyerahkan bantuan sosial kepada Suku Anak Dalam (SAD). Didampingi oleh Asisten Administrasi Umum yang juga Plt. Kepala Dinas Sosial, Ir. H. Agus Sanusi, M.Si., Wabup membawa paket sembako untuk 22 orang anggota SAD yang tinggal di wilayah tersebut.
Kehadiran Wabup bukan sekadar simbolis. Ia datang dengan penuh kepedulian, menyapa warga satu per satu, dan mendengarkan langsung suara dari hati masyarakat yang selama ini sering terpinggirkan. “Kami hadir bukan hanya untuk membawa bantuan, tapi juga untuk merasakan langsung kehidupan saudara-saudara kita dan mendengarkan harapan mereka,” ujarnya penuh empati.
Tak hanya di Sungai Paur, kepedulian itu juga mengalir ke Kelurahan Lubuk Kambing, tempat Wabup menyerahkan bantuan kepada 3 warga yang hidup dalam kondisi ekonomi ekstrem. Selanjutnya, bantuan serupa juga disalurkan kepada 6 keluarga miskin di Desa Lampisi. Semua ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Daerah dalam membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan uluran tangan.
Dalam momen penuh kehangatan itu, Wabup Katamso juga mengajak warga SAD berdialog soal pentingnya pendidikan dan kesehatan, serta menjaga persatuan dan kebersamaan. Ia menegaskan, pemerintah daerah siap menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, tanpa memandang latar belakang.
“Suku Anak Dalam adalah bagian tak terpisahkan dari kita semua. Kami ingin memastikan bahwa mereka juga mendapatkan perhatian yang adil dan layak dari negara,” tegas Wabup.
Kunjungan tersebut juga dimanfaatkan untuk meninjau kondisi jembatan penghubung di Desa Sungai Paur yang kini dalam keadaan memprihatinkan. Wabup menyatakan, perbaikan infrastruktur seperti ini menjadi prioritas, karena menyangkut akses vital masyarakat. Ia juga menyempatkan diri meninjau pelayanan kesehatan di Puskesdes Sungai Paur, memastikan bahwa fasilitas kesehatan di desa terpencil tetap berjalan optimal.
Usai kegiatan di Kecamatan Renah Mendaluh, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Batang Asam, menyalurkan bantuan sosial untuk warga kurang mampu di empat desa: Sri Agung, Rawa Medang, Kampung Baru, dan Sungai Penoban.
Aksi nyata ini bukan sekadar penyaluran bantuan, tapi bukti bahwa pemerintah hadir, melihat, dan mendengar. Sebuah pesan harapan bahwa tidak ada warga yang dilupakan, seberapa pun jauh mereka tinggal.(Jun)