IKNews, TANJAB BARAT – Petani Pinang Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbarat) Jambi, keluhkan anjloknya harga pinang kering bahkan sampai saat ini belum ada kenaikan harga, sehingga terpaksa warga menjual pinang muda untuk kebutuhan sehari-hari, Kamis (14/3/2024).
Menurut informasi warga, anjloknya harga pinang ini sudah begitu lama sehingga masyarakat mengeluh, namun belum ada upaya pemerintah pusat untuk mengatasinya.
“Anjloknya harga Pinang ini kurang lebih sudah 3 tahun lamanya bahkan hampir 4 tahun tapi entah kenapa sampai sekarang tidak ada kenaikan harga. Dulu harga Pinang kering satu kilonya Rp.15.000 (Lima belas ribu) bahkan sampai Rp. 20.000 (Dua puluh ribu), tapi sekarang harga pinang tinggal Rp. 3.500 ( Tiga ribu lima ratus rupiah) paling tinggi Rp. 4000 (Empat ribu rupiah ) per kilonya,”ungkapnya.
Lanjutnya, semenjak pinang kering harganya mulai menurun sehinhha masyarakat terpaksa menjual pinang muda untuk keperluan hidup sehari-hari.
“Terlebih lagi bahan pangan yang di beli seperti beras ,bawang, cabai, telur, minyak goreng dan yang lainnya harganya mahal, tidak sebanding dengan harga Pinang yang kami jual,”tuturnya.
“Melalui Media ini, kami masyarakat berharap kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat khusus menteri Perdagangan dan seluruh Dinas terkait, terlebih lagi kepada Bapak Presiden dapat melakukan upaya peningkatan harga pinang kembali stabil lagi dan hingga masyakarat petani pinang kembali sejahtera,”tutupnya.(*)
Reporter: M Junaidi