
IKNews, JAMBI – Warga Desa Sungai Gebar, Kecamatan Kuala Betara, akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Setelah bertahun-tahun berkutat dengan jalan rusak yang makin parah di musim hujan, perbaikan mulai dilakukan di titik-titik kritis, terutama di kawasan Parit 11.
Yang turun tangan bukan pemerintah, melainkan PT Felda Indo Mulia—perusahaan yang selama ini beroperasi di wilayah tersebut.
Perbaikan jalan yang dimulai sejak Senin (28/7/2025) dan berlanjut pada Selasa (29/7/2025) ini menggunakan metode penimbunan dengan material batu untuk menstabilkan permukaan jalan yang berlubang dan berbahaya.
“Kerusakannya cukup parah, terutama saat hujan. Kendaraan sering selip atau terjebak lumpur. Jadi kami fokus dulu ke titik-titik terparah seperti Parit 11 ini,” ungkap Manager PT Felda Indo Mulai, Malvin Sihombing, saat ditemui di lokasi perbaikan.
Menariknya, proses perbaikan dilakukan dengan nuansa gotong royong. Para karyawan perusahaan turun langsung ke lapangan, tidak hanya mengatur logistik tapi juga ikut bekerja membenahi jalan.
Suasana kebersamaan ini terasa saat alat berat dan pekerja lokal saling bahu-membahu di tengah teriknya matahari Kuala Betara.
“Ini bukan cuma proyek perbaikan, tapi bentuk kepedulian. Kami juga bagian dari masyarakat di sini,” ujar salah satu karyawan yang ikut serta dalam perbaikan.
Tak berhenti di Parit 11, perbaikan akan berlanjut ke jembatan di Parit 9, Desa Tanjung Pasir. Rencana perbaikan dijadwalkan pada Rabu (30/7/2025), menyusul laporan warga tentang lantai jembatan yang mulai terlepas—membahayakan pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut.
Langkah ini mendapat respons positif dari warga yang selama ini mengeluhkan buruknya akses jalan, yang kerap menghambat pengangkutan hasil pertanian dan aktivitas ekonomi harian.
“Selama ini kalau hujan, kami susah bawa hasil kebun keluar. Jalan licin, banyak lubang. Sekarang sudah mulai bagus, semoga berlanjut,” ujar seorang petani setempat.
Dengan perbaikan yang terus dilakukan, harapan masyarakat akan akses jalan yang layak perlahan mulai terwujud. Bukan hanya untuk kelancaran ekonomi, tapi juga untuk pendidikan dan layanan kesehatan yang selama ini ikut terdampak.
(Jun)