Bunda PAUD Tanjab Barat Dorong Penguatan Layanan Anak Usia Dini di Forum Nasional Jakarta

oleh -141 Dilihat
Gambar: Bunda PAUD Tanjung Jabung Barat, Hj. Fadhilah Sadat, menghadiri Puncak Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta Pusat, Kamis, 13 November 2025. (Foto: Jun/IKN).

IKNews, JAMBI — Suasana hangat menyelimuti ruang pertemuan The Sultan Hotel and Residence, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025), ketika ratusan Bunda PAUD dari berbagai daerah berkumpul dalam Puncak Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025. Dari barisan peserta yang hadir, Bunda PAUD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Hj. Fadhilah Sadat, tampak aktif mengikuti rangkaian kegiatan bersama jajaran Pokja Bunda PAUD daerahnya.

Dalam pantauan di lokasi, acara tahun ini tidak sekadar seremoni penghargaan. Forum tersebut menjadi ruang dialog dan refleksi mengenai kondisi riil pendidikan anak usia dini (PAUD) di lapangan, terutama terkait kebijakan Wajib Belajar Satu Tahun Pra Sekolah yang tengah digencarkan pemerintah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang hadir memberikan laporan, menegaskan bahwa PAUD menjadi titik awal paling krusial dalam agenda pembangunan sumber daya manusia Asta Cita Presiden. Ia menekankan bahwa anak-anak yang mendapatkan layanan PAUD memiliki keunggulan karakter dan kesiapan akademik lebih baik.

“Tahap awal inilah yang menentukan. Kita ingin memastikan setiap anak mendapatkan pondasi yang kuat sebelum memasuki jenjang sekolah dasar,” ujar Abdul Mu’ti.
Di sisi lain, perhatian peserta acara tersedot pada pesan yang disampaikan oleh Selvi Gibran Rakabuming. Ia mengingatkan bahwa pendidikan anak usia dini bukan hanya soal kemampuan membaca dan berhitung, tetapi juga soal kasih sayang, moral, dan kebahagiaan anak.

“Jangan hilangkan masa kecil mereka. Biarkan anak belajar sambil bermain dan menemukan dirinya,” ucap Selvi.

Bunda PAUD Tanjab Barat, Hj. Fadhilah Sadat, mengikuti sesi demi sesi dengan antusias. Ia beberapa kali terlihat berdiskusi dengan pengurus Pokja Bunda PAUD daerahnya, membahas praktik baik yang bisa dibawa pulang untuk diterapkan di desa dan kecamatan.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.