Kapolri Tinjau Korban Ledakan SMAN 72, Trauma Healing Jadi Fokus Pemulihan

oleh -31 Dilihat
Gambar: Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berbincang dengan salah satu korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025). Dalam kunjungan tersebut, Kapolri menekankan pentingnya pendampingan psikologis bagi para korban dan keluarga. Foto : Humas polri.

IKNews, JAKARTA — Suasana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu siang, terasa lengang namun tegang. Aroma obat menyengat bercampur dengan suara mesin pemantau detak jantung. Di tengah aktivitas tenaga medis yang lalu lalang, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tampak menyapa satu per satu korban luka akibat ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, sehari sebelumnya.

Didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, Kapolri menanyakan langsung kondisi para siswa yang masih terbaring di ruang IGD. Beberapa orang tua korban tampak menahan air mata ketika rombongan pejabat kepolisian itu menghampiri mereka.

“Saya sudah minta agar seluruh korban mendapatkan pendampingan medis dan psikologis secara maksimal. Kita tidak hanya fokus pada luka fisik, tapi juga trauma yang mereka alami,” ujar Listyo kepada wartawan di sela kunjungannya.

Pantauan di lokasi, posko trauma healing yang didirikan Psikologi Kepolisian ramai didatangi keluarga dan teman-teman korban. Sejumlah psikolog tampak memberikan konseling ringan di ruang tunggu. Menurut data terakhir dari posko RSI Cempaka Putih hingga pukul 01.30 WIB dini hari, terdapat 39 korban yang sempat dirawat. Dari jumlah itu, 14 orang masih menjalani perawatan intensif, sementara 25 lainnya telah diperbolehkan pulang.

Pihak rumah sakit memastikan seluruh pasien dalam pengawasan ketat, terutama mereka yang mengalami luka bakar dan gangguan pernapasan akibat semburan panas dan gas dari sumber ledakan. Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti insiden yang mengagetkan warga Kelapa Gading itu.

Meski begitu, di tengah situasi penuh duka, semangat para relawan dan tenaga medis tetap terjaga. “Kami berupaya membuat mereka merasa aman dan didengar,” kata salah satu psikolog polisi yang bertugas di posko.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.