Beranda Hukum & Kriminal Ibu Mertua Aniaya Menantu, Resmi Dilaporkan di Polres Tapsel

Ibu Mertua Aniaya Menantu, Resmi Dilaporkan di Polres Tapsel

320
0
Gambar : Tengah Inisial IZ di dampingi saudara laki-laki sebelah kanan, dan sebelah Kiri Suami IZ inisial FL, Resmi membuat laporan dugaan penganiayaan di Polres Tapanuli Selatan, 4/5 (Dok. Rahmat)

IKNews, TAPTENG -Belakangan ini, publik dihebohkan oleh perseteruan antara seorang menantu dan mertua yang berujung pada laporan polisi dengan dugaan penganiayaan, (5/9/2024).

Perselisihan ini terjadi di Lingkungan VI Bahung Napa, Kelurahan Raniate, Kecamatan Angkola Sangkunur, (1/9).

IZ, (28), melaporkan ibu mertuanya yang berinisial AG di polres Tapanuli Selatan dengan nomor laporan STTLP/B/327/IX/2024. Pada Rabu 4 September 2024.

Kejadian ini bermula ketika pembicaraan mengenai keuangan keluarga menjadi tidak harmonis, memicu ketegangan di antara keduanya.

Kronologi kejadian dimulai ketika AG mempertanyakan penggunaan gaji suami IZ, yang dikenal dengan inisial FL Senilai Rp. 180.000-,

IZ menjelaskan bahwa gaji tersebut telah habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, namun AG tidak menerima penjelasannya. Ketegangan semakin meningkat ketika AG memukul IZ, yang mengakibatkan luka-luka.

Menurut keterangan Kepala Lingkungan setempat, ketika dihubungi melalui telepon seluler, (3/9).

“Sekitar puku l0:00 WIB hari Minggu, saya mendengar keributan karena rumah korban berdekatan dengan rumah saya. Namun, saya belum mengetahui pasti penyebab keributan tersebut,” ujar Ama Mesra Hulu, Kepala Lingkungan (Kepling) setempat kepada media.

Ia menambahkan bahwa akibat keributan yang diduga berujung pada penganiayaan tersebut, korban mengalami luka di bagian leher.

“Saya belum mengetahui pasti penyebabnya tetapi setelah kejadian itu, korban mengalami luka di bagian leher,” lanjutnya.

Terkait masalah ini, upaya mediasi secara kekeluargaan telah dilakukan, namun sayangnya tidak menghasilkan kesepakatan.

“Keluarga pelaku bahkan meminta penyelesaian masalah dengan cara berkelahi, bukannya melalui dialog,” terangnya.

Arosokhi Zebua, yang merupakan abang kandung korban berinisial IZ, berupaya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, tetapi malah mendapatkan perlakuan tidak semestinya. (3/9).

“Niat saya adalah untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan, namun saya justru ditantang untuk berkelahi hingga terjadi keributan malam ini,” ujar Aro.

Ia juga menambahkan menurut informasi yang ia dapatkan, “Bahwa pada hari Minggu pagi, AG meminta sejumlah uang kepada IZ, menantunya. Namun, karena IZ memiliki keperluan lain dan hanya memiliki uang pas-pasan untuk kebutuhan bayinya hingga tidak memenuhi permintaan AG Pada saat itu, AG marah dan menganiaya IZ,” jelas Aro.

Setelah mediasi tidak berhasil, IZ memutuskan untuk mengambil jalur hukum demi mendapatkan keadilan. Pendekatan hukum menjadi pilihan terakhir yang diambil IZ setelah tidak menemukan cara lain untuk menyelesaikan konflik ini.

 

Reporter: Rahmat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini