Di Balik Tenggelamnya Iqbal: Minimnya Pengawasan dan Ketidakjelasan Fungsi Pelabuhan Marina

oleh -75 Dilihat
Gambar: Proses Evakuasi Korban Jumat, 19 September 2025. Detik-detik tim SAR gabungan mengevakuasi jasad Iqbal dari perairan Pelabuhan Marina Kuala Tungkal. Proses pencarian memakan waktu lebih dari dua jam. Foto : Jun/IKN.

IKNews, KUALA TUNGKAL – Kematian tragis M. Iqbal (19) yang tenggelam di Pelabuhan Perindo/Marina Kuala Tungkal membuka diskusi serius tentang keamanan dan fungsi kawasan tersebut. Apakah kawasan ini sekadar pelabuhan atau telah berubah fungsi menjadi ruang publik tanpa regulasi yang jelas?

Pelabuhan Marina, yang dulunya hanya digunakan sebagai titik sandar kapal, kini kerap dijadikan tempat bermain dan berenang oleh warga, terutama anak-anak dan remaja. Namun kawasan ini tidak dilengkapi rambu peringatan, patroli rutin, atau petugas pengawas.

Warga sekitar menyebut lokasi ini “spot nongkrong murah” yang populer. “Sudah sering anak-anak main ke situ. Tapi nggak ada larangan yang jelas, jadi ya dianggap aman-aman saja,” kata Amir, warga setempat.

Pengamat kebijakan publik lokal, Fajar Rizal, menilai pengeloaan Kawasan tersebut masih belum aman untuk pengunjung. “Ini bukan sekadar soal tragedi individu, tapi cerminan buruknya pengawasan ruang publik. Kalau area itu bukan untuk rekreasi, harus ada pembatasan dan sosialisasi tegas.”

Sementara itu, pihak kepolisian dan SAR menyatakan ke depan akan meningkatkan imbauan dan patroli di wilayah pelabuhan. Namun sampai saat ini, belum ada langkah konkret terkait pengamanan jangka panjang.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.