Wagub Idah Syahidah Soroti Kebersihan dan Distribusi Makanan Program MBG

oleh -11 Dilihat
Gambar: Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, saat melakukan inspeksi mendadak di dapur Sentra Penyedia Pangan Gorontalo (SPPG), Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, pada Jumat, 3 Oktober 2025. Sidak dilakukan untuk memastikan kebersihan alat makan dan ketepatan waktu distribusi makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto : Diskominfotik Provinsi Gorontalo.

IKNews, GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, kembali menegaskan komitmennya dalam memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar pada Jumat, 3 Oktober 2025, ia memfokuskan perhatian pada aspek kebersihan alat makan dan ketepatan distribusi makanan ke siswa penerima manfaat.

Sidak berlangsung di dapur Sentra Penyedia Pangan Gorontalo (SPPG) yang berlokasi di Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, sekitar pukul 13.00 WITA. Di lokasi, Wagub Idah meninjau langsung proses pencucian ompreng (tempat makan siswa) dan memuji penggunaan alat pengering sebagai upaya menjaga higienitas.

“Saya apresiasi proses pencucian ompreng yang sudah menggunakan pengering. Ini langkah yang sangat baik untuk menjaga kebersihan,” ungkap Idah.

Namun, berbeda dari biasanya yang dilakukan dini hari, sidak kali ini mendapati proses memasak masih berlangsung di jam distribusi. Setelah ditelusuri, keterlambatan disebabkan oleh bahan baku ayam yang dikirim dalam kondisi tidak layak konsumsi. Pihak dapur memutuskan untuk mengganti ayam tersebut demi menjaga kualitas makanan.

“Saya kaget melihat dapur masih memasak di jam segini, tapi setelah dicek, ternyata ayam yang dikirim rusak dan harus diganti. Ini keputusan yang tepat,” kata Wagub.

Menu MBG pada hari itu terdiri dari nasi kuning tanpa santan, ayam goreng, tempe, dan semangka. Dalam kesempatan yang sama, Idah juga mengingatkan agar penggunaan penyedap rasa dikontrol dengan ketat demi menjaga nilai gizi makanan.

Tak hanya itu, Idah menekankan agar seluruh dapur penyedia MBG segera mengurus dan memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum 31 Oktober 2025. Ia menegaskan, dapur yang belum memenuhi standar tersebut berpotensi dihentikan operasionalnya untuk sementara.

“Koordinasikan dengan Dinas Kesehatan. Kalau sampai akhir Oktober belum ada SLHS, kami akan ambil langkah tegas termasuk penutupan sementara,” tegasnya.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.