IKNews, GORONTALO – Nama Melissa Wala belakangan menjadi perbincangan publik Gorontalo. Sosok perempuan berparas lembut ini bukan artis atau politisi, melainkan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo yang baru saja menorehkan prestasi akademik bergengsi: meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Namun, yang membuat publik menoleh bukan semata karena gelar doktor itu, melainkan ramainya pejabat tinggi yang hadir langsung dalam ujian promosi program doktoralnya. Hadir di antaranya Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Anggota DPD RI Fadel Muhammad, mantan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, hingga Wakil Wali Kota Gorontalo Indra Gobel.
Deretan karangan bunga berjejer di halaman kampus, menciptakan pemandangan yang jarang terlihat dalam momen akademik seorang ASN. Banyak yang kemudian bertanya, siapa sebenarnya Melissa Wala, dan apa yang membuatnya begitu dihormati?
Ternyata, Melissa bukan sosok baru di lingkar birokrasi Kota Gorontalo. Ia sudah lama malang melintang di pemerintahan, terutama sejak era Adhan Dambea – Feriyanto Mayulu (DAMAY). Saat itu, Melissa dikenal sebagai Kasubag Sandi di Humas Protokol, posisi yang menuntut kecekatan, kepercayaan, dan loyalitas tinggi.
Kini, ia dipercaya sebagai Kepala Bidang di Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, jabatan yang memperlihatkan konsistensinya dalam dunia pelayanan publik.
Meski begitu, sorotan publik terhadap kemeriahan promosi doktornya juga menimbulkan pertanyaan etis: apakah bentuk dukungan tersebut menjadi standar baru penghargaan terhadap ASN berprestasi, atau hanya diberikan kepada individu tertentu? (Mg-02)







