IKNews, BOLTIM — Di tengah tantangan distribusi pupuk yang masih menjadi persoalan nasional, salah satu warga Desa Liberia, Kecamatan Modayag, Rahma Bangol, mengambil inisiatif membantu memperlancar rantai pasok pupuk secara mandiri.
Sebanyak 200 petani dari berbagai desa menerima bantuan pupuk batang dan daun, yang bertujuan mendorong produktivitas pertanian di wilayah Modayag. Inisiatif ini tidak hanya bentuk syukur pribadi, tetapi juga menjadi contoh praktik ekonomi solidaritas di sektor pangan.
“Ini adalah bentuk syukur atas rezki yang kami terima. Tapi lebih dari itu, saya ingin petani di sini bisa bertahan dan berkembang,” kata Rahma, yang juga menjabat sebagai kepala dusun lima di Desa Liberia.
Distribusi pupuk oleh pihak non-pemerintah seperti ini dapat membantu mengisi celah distribusi formal yang selama ini sering terkendala.* (Mg01)