IKNews, Kotamobagu – Dalam sebuah seremoni yang sarat makna dan tradisi, Dr. Drs. Hi. Asripan Nani., M.Si, mantan Penjabat (Pj.) Wali Kota Kotamobagu, resmi mengakhiri masa tugasnya melalui prosesi adat Poponagan Kon Komalig Moloben. Upacara yang berlangsung pada Rabu, 14 Agustus 2024, di Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu ini tidak hanya menjadi tanda perpisahan, tetapi juga simbol transisi kepemimpinan yang penuh dengan penghargaan terhadap warisan budaya lokal.
Prosesi adat ini dimulai dengan kedatangan Tua Adat dari Kelurahan Kotobangon, yang disambut oleh Tua Adat Komalig Moloben. Dalam nuansa yang penuh khidmat, Tua Adat dari Kotobangon menyampaikan bahwa mereka telah siap menyambut Dr. Asripan Nani dan keluarganya. Ini bukan sekadar seremoni biasa, melainkan cerminan dari hubungan erat antara pemerintah dan masyarakat yang terjalin selama masa kepemimpinan Dr. Asripan.
Dr. Asripan Nani, yang telah memimpin Kotamobagu dengan dedikasi tinggi, menerima kunjungan ini dengan hangat. Beliau kemudian mempersilakan prosesi adat untuk dilanjutkan. Bersama dengan keluarganya, Dr. Asripan didampingi oleh para Tua Adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pejabat pemerintah kota dalam proses seremonial yang penuh dengan simbolisme dan nilai-nilai budaya.
Dalam rangkaian prosesi ini, Dr. Asripan dan keluarganya menaiki kendaraan, diiringi oleh Tua Adat Komalig Moloben, untuk menuju kediaman pribadi mereka. Perjalanan ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga mencerminkan perpindahan tanggung jawab dan amanah yang telah beliau emban selama menjabat.
Setibanya di kediaman pribadi, Tua Adat Komalig Moloben menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam dan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan Dr. Asripan Nani. Beliau dianggap berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan selama masa jabatannya. Tua Adat juga menegaskan bahwa Dr. Asripan telah kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat dengan membawa nama baik dan warisan yang patut diteruskan.
Acara ini kemudian ditutup dengan doa syukuran atau Mintahang, yang menandai rasa syukur atas kelancaran prosesi dan keberhasilan tugas pemerintahan yang telah dijalankan. Doa tersebut juga menjadi harapan bagi kesinambungan pemerintahan yang akan datang, agar tetap berpihak pada kepentingan masyarakat dan menghormati nilai-nilai budaya lokal.
Seremoni adat Poponagan Kon Komalig Moloben ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan menjadi refleksi dari hubungan yang harmonis antara kepemimpinan dan masyarakat. Dr. Asripan Nani meninggalkan jabatan dengan warisan kepemimpinan yang kuat dan diingat dengan penuh penghargaan oleh masyarakat Kotamobagu. Upacara ini juga menandai pentingnya adat dan tradisi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan pemerintahan di Sulawesi Utara, khususnya di Kotamobagu.
Reporter: Gie