IKNews, Kotamobagu- Perhatian terus diarahkan ke upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Kotamobagu, dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat. Dalam langkah percepatan ini, Pemerintah Kota mengajak seluruh organisasi perempuan di daerah untuk berkolaborasi dalam upaya mengatasi stunting.
Pada kegiatan Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) di Lembah Bening Sinindian pada Rabu (29/11/2023), Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, menyampaikan pentingnya keterlibatan organisasi perempuan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. “Organisasi perempuan sangat dibutuhkan keterlibatannya dalam hal pencegahan dan penanganan stunting di daerah ini,” ungkap Sofyan Mokoginta.
Sofyan menegaskan bahwa stunting bukan hanya sekadar pengukuran dan kategorisasi, melainkan perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. “Pencegahannya pada saat usia siap menikah itu sudah diberikan edukasi. Jangan sampai ketika sudah berkeluarga dan ingin punya anak, tidak dibarengi dengan pengetahuan akan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi yang nantinya akan mencegah bayi yang dilahirkan mengidap stunting. Mari kita sama-sama mengajak masyarakat, baik itu ibu hamil maupun balita, untuk hadir di Posyandu,” tambahnya.
Dalam konteks kunjungan Posyandu, Sekda menyampaikan keprihatinan terhadap rendahnya antusiasme masyarakat. “Saya mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan bahwa persentase kunjungan terhadap pelayanan Posyandu baru 40-50 persen. Kesadaran masyarakat Kotamobagu untuk mendapatkan akses di tingkatan Posyandu maupun Puskesmas masih rendah. Olehnya, mari bersama-sama menjalankan program pemerintah ini untuk menekan dan mengurangi angka stunting di Kota Kotamobagu,” pungkasnya dengan harapan kerjasama dari seluruh organisasi perempuan di Kota Kotamobagu.
Reporter: Gie
