IKNews, Kotamobagu– Sekretaris Daerah (sekda) Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta SH, menerima kunjungan kerja (Kunker) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, yang bertempat di ruang kerjanya. Kunjungan ini menunjukkan komitmen dalam memperkuat hubungan dan kerja sama antara dua kota yang memiliki potensi dan karakteristik serupa.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan dari Pemkot Gorontalo disambut hangat oleh Asisten II Siti Rafiqah Bora, Asisten III Moh Agung Adati, dan kepala BKPP Sarida Mokoginta. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Kotamobagu dalam menjalin hubungan yang baik dengan Pemda Gorontalo.
Sofyan Mokoginta, selaku Sekda Kotamobagu, menjelaskan bahwa kunjungan ini selain untuk silaturahmi, juga bertujuan untuk mempelajari pengelolaan pasar dan pengendalian inflasi di Kotamobagu. Dalam pertemuan tersebut, Sofyan menyampaikan bahwa inflasi di daerah selalu dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat, namun pihak daerah juga aktif melakukan upaya pengendalian inflasi.
“Dalam rangka kunjungan ini, kami berharap terjalin kerja sama yang baik antara Pemkot Kotamobagu dan Pemda Gorontalo. Selain itu, terkait inflasi, kami berharap dapat saling mendistribusikan informasi dan pengalaman untuk meningkatkan stabilitas ekonomi di kedua kota,” ujar Sofyan.
Ketua rombongan dari Pemkot Gorontalo, Junaidi Kiay Demak, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan, menambahkan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi dengan Pemkot Kotamobagu. Ia menyebut bahwa kebetulan kunjungan ini juga berlangsung saat digelarnya Festival Jawa Tondano di Kotamobagu.
“Melalui kunjungan ini, kami berkesempatan untuk bersilaturahmi sambil melihat kondisi Kotamobagu yang disebut-sebut sebagai kembaran dari Kota Gorontalo. Ini menjadi momen yang tepat untuk memperkuat hubungan kedua kota dalam berbagai aspek, termasuk budaya dan ekonomi,” ungkap Junaidi.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kerja sama antara Pemkot Kotamobagu dan Pemda Gorontalo dapat semakin diperkuat. Kolaborasi dalam pengelolaan pasar dan pengendalian inflasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kedua belah pihak. Selain itu, pertukaran informasi dan pengalaman akan menjadi modal berharga dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menghadapi tantangan masa depan.***
